Hal inilah yang menjadi pertanyaan beberapa peserta Coaching Clinic Smart Driving Toyota di Bandung, 15 Desember. Bintarto Agung dari Indonesia Defensive Driving Center menjelaskan, dari segi engineering perbedaan mobil bertransmisi manual dan otomatis ada di segi keamanan atau faktor gesekan.
βKalau mengendarai Veloz matic yang harus dipelajari dan dibiasakan adalah masalah akselerator. Di Veloz ada fasilitas kick down untuk merubah gigi. Nah, kita harus lebih sensitif mengatur akselerator pedal gasnya. Kita oper gigi kalau mendekati 2.000 β 2.200 RPM, diangkat sedikit saja langsung ngoper. Tambah sedikit, jaga di RPM segitu jadi tidak anjlok. Kita memang harus latihan,β papar Bintarto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
βSemuanya kembali ke diri kita sendiri. Harus membiasakan diri kalau bagi yang biasa bawa manual, sekarang mau coba bawa matic. Orientasi kendaraan baru harus ke pengaturan akselerator,β pesan Bintarto di hadapan puluhan peserta yang berasal dari Bandung dan sekitarnya sore itu.
Bintarto menyarankan, jangan gunakan torsi berlebih saat melakukan akselerasi. βTorsi optimum Veloz ada di 1.500 Β sampai 2.500 atau 2.800 RPM. Jangan mengoper lebih dari besaran torsi itu, karena Anda sudah bisa mendapatkan kecepatan yang sesuai yakni 50 km/jam. Jangan gunakan torsi berlebih supaya Veloz Anda lebih efisien bahan bakar,β tandas Bintarto.
Avanza Veloz memiliki MID atau Multi Information Display yang bisa memberikan informasi aktual konsumsi BBM dan jarak tempuh kendaraan. Jadi Anda bisa menghitung sendiri seberapa besar konsumsi BBM tergantung dari kondisi jalan dan medan yang Anda tempuh.
(adv/adv)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK