Mencicipi si Klasik SOIB Racer

Mencicipi si Klasik SOIB Racer

Arif Arianto - detikOto
Jumat, 13 Nov 2015 15:52 WIB
Mencicipi si Klasik SOIB Racer
Reno-detikOto
Jakarta -

Bagi kalangan pehobi menikmati sensasi menggeber motor bergaya retro namun memiliki performa oke merupakan pengalaman tersendiri. Memang, butuh upaya ekstra untuk mewujudkan mimpi seperti itu menjadi nyata.

Maklum, membangun motor klasik untuk memiliki tampilan yang benar-benar seperti asli sediakala dan performa tinggi bukanlah perkara mudah. Selain dibutuhkan waktu, modal, juga memerlukan bantuan builder andal yang mengerti serta memahami apa yang kia maui.

Β Godaan datang dari pabrikan yang memproduksi motor kustom, SOIB, yang menyuguhkan motor racer bergaya klasik, SOIB Racer. Motor dengan gaya desain era 70/80-an itu mengusung 397,2 cc yang diklaim memiliki performa cukup oke.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tawaran itulah yang memantik minat detikOto untuk mencobanya. Seperti apa hasilnya? Berikut selengkapnya:

1. Tampilan, klasik abis

Melihat tampilan SOIB Racer seperti dibawa ke era 70/80-an. Melihat lekukan, garis grafis, hingga bagian-bagiannya, membuktikan genre klasik banget.

Kesan ini terlihat mulai dari lampu utama yang berbentuk bulat, speedometer analog, jok landai, pelek jari-jari, serta setang berbentuk lebar dan tinggi. Begitu pun dengan rem yang berupa rem tromol baik di roda depan maupun belakang.

Tak ketinggalan, dua buah knalpotΒ  di sisi kanan dan kiri ban menguatkan kesan itu. Terlebih, bentuknya yang benar-benar jadul.

Tapi tak hanya tampilan saja yang benar-benar klasik, bahan pembuatnya pun seperti aslinya. Ini terlihat mulai dari bagian tangki maupun bodi yang persis di zamannya. Kualitas serupa juga bisa ditemukan di bagian jok yang dijahit secara manual namun sangat rapi seperti zaman dulu.

2. Kenyamanan cukup oke

Kesan pertama sesaat setelah duduk di atas jok adalah, cukup nyaman. Jok yang terbaik dari material cukup bagus terasa empuk dan nyaman.

Kesan nyaman semakin kuat ketika detikOto memegang setang dan menjalankan motor. Setang dengan ukuran lebar dan tinggi menjadikan posisi tangan nyaman. Begitu pun dengan posisi duduk.

Terlebih, kaki juga bisa dengan leluasa dan mantap menapak di lintasa karena jok yang tak terlalu tinggi dari permukaan lintasan. Stabiltas dan kenyamanan posisi duduk dan pengendaraan motorΒ  juga ditunjang oleh ergonomic segitiga dari motor tersebut.

3. Performa mesin

Jujur harus diakui, ketika pertama kali mengaktifkan mesin melalui starter elektrik, detikOto merasa sedikit apriori, karena suara deruman knalpot yang tak mencerminkan motor bermesin 400 cc.

Mesin yang diambil dari motot sport besutan merek asal Prancis, brand MASH Motors ituΒ  dentumannya tak sekeras mesin-mesin motor gaya baru keluaran terkini. Bahkan terkesan kurang langsam.

Namun kesan itu sedikit sirna ketika tuas gas mulai dibetot dan transmit mulai diaktifkan ke posisi gigir satu. Dengan sedikit membetot tuas gas, entakan tenaga dan tirsi begitu terasa.

Semburan tenaga dari mesin 397,2 cc, 1 silinder, 4-valve, SOHC begitu terasa nampol ketika posisi gigi mulai dialihkan ke tingkat yang lebih tinggi dan tuas gas semakin dibetot. Karakter asli dari motor pun terlihat. Cukup ganas dibalik tampang jadulnya yang kalem dan antik.

Akselerasi juga cukup oke. Begitu pun di saat diajak bermanuver di kepadatan lalu-lintas Jakarta.Β  Ini terbukti ketika detikOto membawanya di jalur Warung Buncit – Mampang – Jalan Gatot Subroto – Sudirman – CSW – Kebayoran BaruΒ  - Artiteri Pondok Indah – Tanah Kusir – hingga Bitaro.

SaatΒ  berangkat dipilih ketika jam kerja usai alias orang pulang ke rumah, sehingga lalu-lintas sangat padat. Begitu pun saat kembali dipilih saat jam berangkat kerja esok harinya.

Hanya, detikOto tak bisa mencapai kecepatan maksimum, dan hanya menembus kecepatan 100 km/jam saat pengujian karena jalan basah setelah diguyur hujan. Namun yang pasti, dengan kecepatan sebesar itu, stabilitas pengendalian masih oke.

4. Poin minus

Meski penilaian ini bersifat subyektifitas penguji, namun harus diakui terasa masih getaran saat duduk di atasΒ  jok ketika tuas gas dibetot masih cukup terasa untuk motor bermesin 400 cc. Hanya jika dibanding dengan motor sejenis dan sekelas, getaran ini masih wajar.

5. Kesimpulan

Kesimpulan setelah menjajal motor ini, seperti yang diungkapkan di kalimat pembuka bahwa menikmati sensasi menggeber motor retro klasik namun berperforma tinggi adalah pengalaman tersendiri. Dan hal ini bisa dinikmatiΒ  dengan menggeber SOIB Racer. Classic is never die.
Halaman 2 dari 6
(arf/lth)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads