Tapi itu tidak menyurutkan niat wanita asal Kalten Jawa Tengah yang merupakan penyandang difabel. Ya, wanita itu adalah Sri Lestari, yang kini sehari-harinya menggunakan kursi roda dan sepeda motor roda 3 untuk melakukan aktivitasnya.
Awalnya, Sri merupakan wanita pada umumnya, tapi setelah kecelakaan yang terjadi pada tahun 1997 sangat merubah hidupnya. Ia tersadar sudah di rumah sakit dengan kondisi kaki yang sudah tidak berfungsi lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai akhirnya ia bertemu seorang temannya yang juga mengalami hal yang sama, tapi saat ia melihat temannya menggunakan sepeda motor roda 3, ia seperti melihat secercah harapan untuk dapat hidup bebas seperti layaknya orang kebanyakan.
"AKu menabung aku meminjam uang sampai akhirnya aku memiliki sepeda motor roda 3 dan hidupku berubah," tuturnya.
Dengan semangat hidup yang begitu luar biasa, maka Sri selalu berminpi untuk menjadi orang yang tetap berguna bagi masyarakat dan bebas seperti orang kebanyakan.
Pada tahun 2013 lalu, tepatnya 9 Mei hingga 1 Juni, Sri melakukan perjalanan atau turing dari Jakarta hingga ke Bali dengan menempuh jarak kurang lebih 1.200 km.
"Aku ditemani adik lali-lakiku, Kadang aku bonceng atau ikut di mobil kru film. Di atas motor aku merasa bebas. Ini ironis, karena sepeda motorlah yang merenggut kebebasanku," jelasnya
Sri memulai perjalannya dari Monas, Jakarta dan berakhir di Bali. Selama 3 minggu ia berada di jalan dan ditemukan banyak orang. Misi Sri bukan hanya sekedar turing, tapi juga menyampaikan kegiatan sosial dengan menyemangati para penyandang difabel lainnya agar tetap semangat sepertinya.
"Aku ingin orang lain yang hidup di kursi roda sama seperti aku, tahu bahwa mereka juga bisa bahagia. Aku berharap perjalanku ini bisa menginspirasi mereka," ucapnya.
Sri mengaku, meski harus berjalan sejauh kurang lebih 1.200 km dengan sepeda motor roda 3, ia tidak merasa lelah. Sri justru merasa senang karena bisa berbagi dengan orang-orang disfabel lainnya yang mereka masih malu untuk keluar rumah.
"Selama di perjalanan juga aku terkadang terinspirasi oleh orang lain yang hidupnya sama seperti aku. Tapi mereka tetap semangat menjalani hidup," lugasnya.
Singkat cerita, Sri akhirnya sampai di Bali dengan selamat dan sumringah. Di Bali, ia mengunjungi beberapa tempat wisata dan rumah warga serta mengakhiri perjalanan di Ubud dan Denpasar.
"Sekitar 50 kendaraan mengikuti aku saat mengakhiri perjalanan ini. Sangat menakjubkan bisa merasakan kebagaian dengan banyak orang. Aku telah melakukannya, 1.200 km dari Jakarta menuju Bali, aku harap para difabel lainnya bisa terinspirasi dan aku juga berharap mereka memiliki pikiran tidak ada yang tak mungkin," tutupnya.
(ady/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah