Saat ini, pemerintah Australia diketahui tengah membujuk Toyota untuk membuat perjanjian untuk terus melakukan kegiatan produksi di Aussie di dekade-dekade mendatang.
Toyota saat ini diketahui memproduksi dua sedan mereka Camry dan Aurion di Australia dan dikabarkan memiliki rencana untuk menambah model ketiga di line produksinya. RAV4 diprediksi adalah mobil tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tidak berarti hal itu mudah. Ini masa ekonomi yang sangat sulit bagi industri manufaktur kendaraan bermotor di Australia, prinsipnya karena tingginya nilai dolar Australia," kata Menteri Industri Australia Greg Combet seperti dikutip Go Auto.
Toyota Australia belum mau berkomentar terkait pembicaraan tingkat tinggi tersebut. "Kami bertemu dengan pemerintah dan oposisi secara teratur untuk mendiskusikan bisnis kami dan rencana masa depan di Australia. Kami tidak membahas rincian dari pertemuan sintesis melalui media," kata manajer urusan eksternal Toyota Australia Beck Angel.
"Manufaktur lokal adalah bagian penting dari model bisnis Toyota Australia. Ini adalah niat kami untuk terus membangun mobil di sini di Australia," lanjutnya.
Kepastian komitmen Toyota itu memang penting bagi pemerintah Australia, sebab, Toyota diketahui telah mencatat serangkaian kerugian dalam beberapa tahun terakhir. Di 3 tahun terakhir saja kerugian mereka hampir mencapai $ 160 juta. Karena, saat terakhir Toyota menghasilkan keuntungan di Australia adalah pada tahun keuangan 2008-09.
Bila Toyota menandatangani kesepakatan dengan pemerintah Australia, maka Toyota akan mengikuti jejak General Motors yang memiliki pabrik Holden. Karena General Motors sudah berkomitmen untuk terus melakukan operasi manufaktur di Australia hingga tahun 2022 mendatang.
(syu/ddn)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Banyak Beredar di Jalan Raya, Emang Boleh Motor Tak Pakai Pelat Belakang?