"Kita belum tahu, tapi biasa kalau ada kenaikan harga BBM pasti ada dampak ke harga jual," Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Jongkie D Sugiarto kepada detikOto, Rabu (17/4/2013).
Apa alasannya? Jongkie menuturkan ada beberapa mobil pikap berpelat hitam milik produsen mobil yang mengangkut spare part dan komponen mobil lainnya di mana biaya angkut harus diperhitungkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jongkie menambahkan, jika itu berlaku pada mobil perusahaan dengan pelat hitam maka mau tidak mau pihak produsen menaikkan harga jual kendaraan di Tanah Air.
"Tergantung, bisa dinilai dari biaya transportasi. Ongkos angkutan ban, baja, kaca dan lain-lain akan naik. Kalau biaya angkutan itu naik, mau tidak mau hitung ulang karena biaya transportasi," pungkas Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia.
Kendati demikian, Jongkie berharap kenaikan harga BBM Premium tidak terlalu memukul industri otomotif di Tanah Air.
"Mudah-mudahan dampak tidak terlalu terhadap angka penjualan, mudah-mudahan dengan naik GDP dan konsumen sangup membeli mobil. Kita berharap sehubungan kenaikan BBM ini pengaruhnya tidak terlalu signifikan," tutup Jongkie.
Dalam pengalaman sebelumnya, ketika terjadi kenaikan harga BBM, penjualan mobil memang langsung melorot drastis. Tetapi dalam 2-3 bulan kemudian, kembali pulih.
(ikh/ddn)
Komentar Terbanyak
Permohonan Maaf Pemotor Nmax yang Viral Adang Bus di Tikungan
Ramai Ditolak SPBU Swasta, Apa Dampak Kandungan Etanol pada BBM untuk Mobil-Motor?
Harga Asli BBM Pertalite Dibongkar Menkeu Purbaya, Bukan Rp 10 Ribu!