Menurut Danet hal itu tidak lain karena sistem struktural yang dimiliki mobil ini. Meski mobil dibongkar oleh tim Dahlan Iskan, namun mereka tidak berhasil membongkar structural system dari Tucuxi.
Tim itu hanya berhasil membongkar sistem rem, airbag, power steering, battery system dan battery monitoring system serta lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, struktur kendaraan berfungsi seperti yang kami desain. Kendaraan Tucuxi mempunyai sistem struktur yang terdiri dari crush zone (zona ringsek) dan safe zone (zona aman)," ujar Danet dalam pernyataan yang diterima detikOto.
Crush zone berfungsi menyerap energi kinetik tabrakan dengan menjadi ringsek saat menyalurkan energi tabrakan ke struktur lain.
Safe zone sebaliknya berfungsi secara rigid/kaku menahan segala gaya/tegangan dari tabrakan tersebut.
Pada Tucuxi, bodi mobil yang terbuat dari serat karbon (Aramid Carbon Fiber) dan sebagian struktur baja berfungsi menjadi ringsek.
Demikian pula, atap kendaraan yang terbuat dari kaca menjadi pecah berkeping-keping untuk melindungi penumpang dari terhimpit atap.
Sebaliknya, struktur space frame Tucuxi yang terbuat dari baja stainless berkekuatan tinggi mampu melindungi penumpang serta baterai dari himpitan kendaraan.
"Kami mendesain sistem struktur Tucuxi sesuai dengan persyaratan tabrakan AS (NHTSA) dan Eropa (Euro-NCAP). Bandingkan kecelakaan mobil istrik ini dengan yang dialami oleh mobil listrik China BYD e6 dan Chevrolet Volt AS yang terbakar baterainya ketika tabrakan," ujarnya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Tuntutan Dicuekin Pemerintah, Ojol Bakal Demo di Gedung DPR!
Ini Sebabnya Pajak Mobil dan Motor di Malaysia Murah
Harga Jual Mobil Listrik Bekas Bikin Sakit Hati, Masih Mau Beli?