Seperti dilansir autoevolution, Jumat (5/8/2011) penelitian yang dilakukan oleh University of Bath dan Bath Spa University ini mengambil tajuk 'Aeroacoustic Sources of Motorcycle Helmet Noise' mengungkapkan kalau penyebab tuli itu bukan lah dari suara deru mesin motor, melainkan dari bunyi yang dihasilkan oleh udara yang melewati helm mereka.
Bahkan menurut para peneliti ketika pengendara mengendarai motor dengan kecepatan pelan dan sesuai aturan pun pengendara sepeda motor mungkin terpapar tingkat kebisingan yang tidak aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan menempatkan mikrofon di berbagai lokasi, para peneliti menemukan bahwa area bawah helm dan dekat dagu merupakan sumber signifikan dari suara angin yang bisa mencapai gendang telinga seorang pengendara.
Tim juga meneliti bagaimana sudut helm dan kecepatan angin mempengaruhi kebisingan bunyi yang dihasilkan tersebut.
"Secara intuitif jelas bahwa memakai helm akan mengubah cara bagaimana orang merasakan suara. Ada banyak hal dan aspek psikologi untuk memahami proses ini," ungkap para peneliti.
Namun meski begitu, para peneliti ini juga mengakui kalau para pengendara yang menggunakan helm juga berkurang risikonya ketika terjadi kecelakaan fatal terutama pada risiko patah tulang leher dan cedera di tengkorak.
Adapun menyelesaikan masalah gangguan pendengaran tadi, sumbat telinga sangat dianjurkan
(syu/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah