PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) yang menjadi produsen mobil Mitsubishi di Indonesia mengatakan kondisi infrastruktur yang masih minim dan dukungan pemerintah yang minim menjadi alasan keengganan mereka.
"Mitsubishi adalah pelopor di mobil listrik. Kami juga menganggap masa depan kita memang ada di mobil listrik. Kita juga sudah jual i-MiEV di Eropa dan Jepang. Tapi masalahnya, apa kebijakan pemerintah menyangkut hal ini," ujar Direktur Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian, Rizwan Alamsjah di Media Gathering Mitsubishi, Jumat (27/1/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Contohnya di Jepang i-MiEV di jual dengan harga sekitar 4,5 juta yen, pemerintah kasih subsidi 2 juta yen, jadi konsumen yang mau beli cukup bayar sekitar 2,5 juta yen," jelasnya. "Di sini, itu complicated," tandasnya.
Mobil listrik i-MiEV sendiri merupakan mobil listrik milik Mitsubishi yang sudah dipasarkan ke berbagai negara maju. Mobil ini membutuhkan waktu sekitar 7 jam untuk mengisi tenaga untuk sekali jalan sepanjang 160 km.
Namun, jika menggunakan peralatan pengisian baterai cepat, maka baterai bisa diisi 80 persen dalam waktu 30 menit saja. Mobil non emisi tersebut juga bisa ngebut hingga kecepatan maksimum 140 km/jam. (syu/ddn)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?
Difatwa Haram, Truk Pembawa Sound Horeg Masuk Kategori ODOL?