Pertamina bakal meluncurkan BBM baru bulan depan. BBM baru itu merupakan campuran antara Pertamax dan Etanol. Amankah digunakan mobil?
Pertamina akan meluncurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru yang dinamakan bioetanol. BBM baru itu bakal diperuntukkan bagi kendaraan penenggak bensin. Etanol yang digunakan itu akan berasal dari produk samping tebu.
Pengembangan BBM baru itu Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati merupakan upaya mewujudkan kemandirian energi. Oleh karena itu, pihaknya akan mengembangkan energi yang berbasis sumber daya alam Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Etanolnya itu dari molasses tebu, ini nanti rebutan nggak dengan pabrik gula? Enggak, ini cuma tetes tebu aja, jadi pabrik gula jalan ada tetes tebunya dan potensi kita besar. Selain itu juga bisa dibuat dari cassava, dari singkong, dari jagung juga," kata Nicke.
Adapun BBM yang menjadi campuran dari etanol itu adalah Pertamax (RON 92). Lalu amankah campuran etanol bila digunakan pada mobil?
Mengutip laman buku panduan manual Toyota Avanza, penggunaan campuran etanol pada mesin masih diperbolehkan. Namun kandungannya tidak lebih dari 10%.
"Toyota membolehkan penggunaan bahan bakar campuran ethanol dengan kandungan hingga 10%. Pastikan bahwa campuran bahan bakar dengan ethanol yang digunakan memiliki angka oktan sesuai dengan di atas," tulis keterangan dalam buku manual itu.
Pun untuk angka oktan yang sesuai pada mobil Avanza merujuk pada BBM tanpa timbal dengan angka oktan 90 (sekelas Pertalite) atau lebih tinggi. Senada dengan Avanza, dalam buku panduan manual Mitsubishi Xpander pencampuran hingga 10% etanol dan 90% bensin bebas timbal masih bisa dilakukan.
"Agar dapat menghasilkan kadar oktan yang setidaknya sama dengan rekomendasi minimal untuk bensin bebas timbal," tulis keterangan di buku panduan manual Xpander.
Begitu juga mobil Hyundai Stargazer. Pencampuran etanol dengan kadar 10% masih diperbolehkan. Tapi kalau lebih dari itu tidak diizinkan.
"Jangan menggunakan gasohol yang mengandung lebih dari 10% etanol dan jangan menggunakan bensin atau gasohol yang mengandung metanol apapun. Salah satu dari bahan bakar ini dapat menyebabkan masalah drivability dan kerusakan pada sistem bahan bakar, sistem kontrol mesin, dan sistem kontrol emisi," begitu keterangan di buku panduan Hyundai Stargazer.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini