Awas! Kebiasaan Ini Bisa Bikin Baterai Mobil Listrik Cepat Drop

ADVERTISEMENT

Awas! Kebiasaan Ini Bisa Bikin Baterai Mobil Listrik Cepat Drop

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Rabu, 01 Feb 2023 18:11 WIB
PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia atau MBDI telah mengenalkan mobil listrik Mercedes-Benz EQS dan EQE di Tanah Air. Yuk kita lihat interiornya.
Awas! Kebiasaan ini bisa bikin baterai mobil listrik cepat drop. Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Berbeda dengan mobil konvensional, mobil listrik punya komponen baterai yang harus dijaga. Sebab, jika diperlakukan semaunya, 'kesehatan' perangkat tersebut bisa drop dan membuat performa kendaraan menurun.

Pengamat otomotif sekaligus pakar kelistrikan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agus Purwadi mengatakan, pemilik mobil listrik sebaiknya jangan terlalu sering menggunakan teknologi fast charging saat mengecas kendaraan. Menurutnya, kebiasaan itu bisa menurunkan kesehatan baterai.

"Jadi baterai pada prinsipnya kan punya AH ya, ampere hour. Biasanya paling cepat itu (hitungan) normalnya kan hour atau jam. Nah, kalau fast charging itu di bawah hour kan, menitan," ujar Agus Purwadi saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan (Jaksel), belum lama ini.

"Jadi berarti charging-nya 2 kali kapasitas, istilahnya dipaksa, otomatis termal (panas) naik. Nah, kalau termal naik, keawetannya turun," tambahnya.

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Shell Recharge hadir di Mal Pacific Place Jakarta. Hadirnya SPKLU ini merespons bertambahnya pengguna mobil listrik.Ilustrasi cas mobil listrik Foto: Andhika Prasetia

Dengan teknologi fast charging, pengisian daya yang umumnya memerlukan waktu 4-8 jam, bisa dipersingkat menjadi hanya 45 menit. Meski masih terbilang lama dibandingkan isi bensin di SPBU, setidaknya itu sudah lebih cepat dan memungkinkan ditunggu.

Kendati begitu, Agus menegaskan, teknologi fast charging hanya boleh digunakan satu-dua kali saja saat tengah terburu-buru. Namun, jika pemilik kendaraan punya waktu senggang, maka lebih disarankan mengisi daya secara normal.

"Teknologi fast charging ini bisa memperpendek umur baterai. Itu sangat-sangat berpengaruh (ke kesehatan baterai). Masalahnya, pengguna (kendaraan listrik) kan maunya serba cepat," ungkapnya.

Hyundai Ioniq 5 Jadi 'Powerbank' di KTT G20 BaliIlustrasi mobil listrik lagi dicas. Foto: Dok. Hyundai

Lebih jauh, Agus menjelaskan, ada baterai jenis tertentu yang aman ketika sering dicas pakai teknologi fast charging. Namun, jenis baterai tersebut tak cocok untuk mobil listrik berperforma tinggi.

"Nah..., lithium ferro-phosphate (LFP) itu termalnya lebih baik, jadi relatif aman kalau mau dicas cepat. Itu masih aman. Kendaraan-kendaraan listrik yang enggak butuh performa, cocok pakai baterai LFP. Tapi kalau perlu performa, kendaraan listrik butuh NMC (Nickel Manganese Cobalt) atau NCA (Nickel Cobalt Aluminum)," kata Agus.



Simak Video "5 Merek Motor-Mobil Listrik yang Dapat Subsidi"
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/rgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT