Meski telah menjadi kebiasaan umum dan dianggap lumrah, menggonta-ganti merek oli pada sepeda motor sebenarnya tak terlalu disarankan. Bahkan, jika dilakukan terlalu sering, efeknya bisa fatal. Salah satunya kerusakan di bagian mesin.
VP Sales & Marketing Domestic Retail Automotive PT Pertamina Lubricants (PTPL), Arie Anggoro mengatakan, jika dilakukan sekali atau dua kali dalam kondisi terdesak, mengganti merek oli sebenarnya tidak masalah. Namun, jika itu dilakukan untuk coba-coba dan terlalu sering, maka pemilik kendaraan harus menanggung risikonya.
"Sering mengganti merek oli memang tidak terlalu disarankan. Secara langsung mungkin tidak ada efek apa-apa, tapi efek jangka panjangnya berbahaya. Sebab, kandungan oli kan berbeda, spesifikasinya tidak sama," ujar Arie saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan, dikutip Kamis (8/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meski base oil dan aditifnya mungkin sama, namun setiap merek pelumas biasanya punya komposisi berbeda-beda. Itulah mengapa, agar aman, tetap lebih disarankan menggunakan satu merek dan spesifikasi yang sama.
Dia mengingatkan, kebiasaan gonta-ganti merek oli terlalu sering bisa memicu terjadinya kerusakan mesin. Sebab, kandungan yang tak tercampur sempurna bisa mengakibatkan gumpalan pada pelumas.
Pentingnya Rutin Ganti Oli
Selain bahaya gonta-ganti merek pelumas, Arie juga mengingatkan pentingnya memperbarui oli secara rutin. Menurut dia, untuk mencari tahu kapan saat yang tepat menggantinya, pemilik sepeda motor bisa melihatnya di buku manual kendaraan.
"Jadi acuannya dari manual book-nya. Tapi kita tidak bisa menutup kemungkinan, bisa jadi kita menggantinya lebih awal dari yang direkomendasikan buku manual. Sebab tergantung pemakaiannya juga," terangnya.
![]() |
Menurutnya, ada kondisi tertentu yang membuat sepeda motor harus diganti olinya lebih awal. Itulah mengapa, penting melakukan pengecekan rutin terhadap kendaraan.
"Manual book itu kan secara teknis dan laboratoriumnya ya, tapi kalau praktiknya kan bisa jadi karena pemakaian, suhu wilayah, dan kotor atau tidaknya udara. Sehingga (waktu penggantian olinya) bisa berbeda dengan yang direkomendasikan," kata dia.
(sfn/dry)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar