Kecelakaan lalulintas maut di Pondok Cabe, Tangerang Selatan terjadi pada Kamis, 25 Februari 2021. Motor disebut digunakan hingga empat penumpang. Bagaimana dari sisi kacamata keselamatan berkendara?
Informasi di media sosial menyebutkan peristiwa berawal dari dua motor yang saling bersenggolan. Salah satu motor yang terdiri 4 penumpang, 2 orang dewasa, dan 2 orang balita terjatuh. Dua balita yang menjadi penumpang motor itu terjatuh, masuk ke dalam kolong truk, dan terlindas. Dua balita diketahui tewas dalam kecelakaan tersebut.
Dari sisi keselamatan berkendara, sepeda motor dirancang maksimal untuk dua orang yang terdiri dari satu pengemudi dan satu penumpang. Maka dari itu disarankan, jangan membonceng lebih dari satu orang anggota keluarga ketika terpaksa menggunakan sepeda motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara norma keselamatan itu tidak aman. Naik motor itu tidak pernah stabil. Naik motor itu full body contact. Ketika kecelakaan, anggota tubuh pengemudi atau penumpang yang langsung kontak dengan aspal atau objek-objek lainnya. Beda dengan mobil," kata Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu kepada detikOto beberapa waktu yang lalu.
Di sisi lain, sebenarnya adakah syarat aman saat memboncengi anak-anak.
Pertama, sebagai orang tua kita harus mengetahui dan memahami bahaya serta risiko selama berada di jalan.
"Bahaya adalah seperti pengguna jalan lain kendaraan angkot, motor, mobil, pejalan kaki sampai binatang termasuk dalam bahaya. Lalu ada risiko. Risiko misalnya dia tergelincir, jatuh tertabrak bahkan ditabrak," kata Inisiator Safety Kids Indonesia Wahyu Minarto, yang akrab disapa Paman Billie.
Lebih lanjut Instruktrur Rifat Drive Labs, Erreza Hardian mengatakan sebaiknya jika hendak membonceng anak kecil perlu diperhatikan ketinggian ideal sang anak terlebih dahulu.
"Ada syaratnya (aman) yaitu anak minimal sudah bisa menginjak footstep, bisa mengikuti gerak pengemudi," kata Reza.
Panjang kaki anak kecil yang belum dapat menjangkau pijakan pada motor (foot step), dikhawatirkan bisa membuat pengemudi kehilangan keseimbangan saat bermanuver, seperti ketika menikung atau menyalip kendaraan lain. Anak-anak pun mudah terjatuh.
Bagi anak-anak yang sudah menyentuh pijakan kaki pada motor kemudian dibonceng, juga perlu dibekali dengan peranti keselamatan berkendara, seperti helm dan jaket. Dan satu hal penting lainnya, yakni jangan diposisikan di depan.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!