Meskipun demikian masih banyak yang merasa keberatan dari sisi finansial untuk memberikan perawatan teknis kepada motor mereka, sehingga memilih untuk melebihi batas masa perawatan berkala yang direkomendasikan oleh produsen motor.
Baca juga: Teknologi MotoGP yang Cegah Motor Terpeleset |
Sebenarnya rekomendasi dari pabrik motor sekarang rata-rata setiap motor sudah menempuh kelipatan jarak 4000 km sudah seharusnya diperiksa di bengkel," ujar Kepala Bengkel Tunas Dwipa Matra, Syafii.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cepat ganti oli bisa mengurangi biaya servis. Servis bisa 4 bulan sekali, dominannya lebih ke oli daripada servisnya, biaya akan lebih irit," ungkap Syafii.
Penggantian oli sangatlah penting dalam menjaga umur kendaraan anda. Risiko aus dari gesekan mesin akan bisa diminimalisir agar tidak terjadi kerusakkan yang tidak diinginkan.
Nah, bagi anda yang ingin mencoba atau sudah melakukan ini jangan lupa untuk menyimpan atau membuang sembarangan oli bekas yang sudah digunakan. Oli bekas merupakan limbah B3 yang pengelolaannya memerlukan penanganan khusus yang sudah diatur oleh pemerintah.
Dampak yang dihasilkan oleh oli berbahaya bagi manusia baik secara langsung ataupun tidak dalam jangka waktu cepat dan lambat.
"Bagi yang ganti oli sendiri saya sarankan untuk tidak sembarangan menyimpan atau membuang oli bekasnya, saya sarankan untuk memberikannya pada bengkel yang sudah memiliki izin pengelolaan limbah bekas agar bisa ditangani dengan tepat," Ujar General Manager Operation PT Wiraswasta Gemilang Indonesia, Wahyu Nugroho yang ditemui detikoto di pabrik pemurnian oli bekas tempat dia bekerja. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis