Kecelakaan yang terjadi karena rem blong pada mobil besar seperti bus atau truk kerap kali terjadi, namun kecelakaan di Puncak, Jawa Barat, paling banyak memakan korban nyawa. Lantas bagaimana cara mencegah terjadinya rem blong pada kendaraan besar?
"Poinnya adalah perawatan rutin. Karena sebaik apapun sistem yang kita pakai di dalam kendaraan, tapi kalau tidak ada perawatan rutin, pasti dia akan cepat rusak," ujar Marketing Manager Commercial Vehicles brand PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), kepada detikOto, di JI Expo Kemayoran, Senin (1/5/2017).
"Basic secara teknis ketika kendaraan itu dirawat dengan baik, misalkan sistem rem kan juga ada standarnya, minyak rem harus diganti berapa ribu kilometer misalkan, nah itu harus dilakukan, kalau tidak, ada kemungkinan rem bisa blong," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah mempunyai standar safety yang memenuhi standar lah ya, dari pabrikan, dan mereka pun semuanya sudah dilakukan uji test, tentang break system, hampir semua item terutama yang masalah safety itu adalah standar biasanya, basic lah, jadi basic itu, awal utama yang dilakuakn adalah safety," jelas Wilda.
Juga dirinya memastikan, sangat kecil kemungkinan terjadinya rem blong pada mobil baru. "Kecuali ada failure. Misalkan, enggak sengaja, atau apapun ada kesalahan. Tapi 100 persen kendaraan keluar dari pabrik itu dilakukan test dulu," tuturnya.
Selain perawatan rutin, lebih lanjut Wilda mengatakan, harus diperhatikan juga kemampuan dari si pengendara mobil besar seperti bus atau truk tersebut. "Misalkan biasa nyetir mobil, enggak pernah nyetir bus tiba-tiba langsung nyetir, dia tidak tahu jarak pengereman seperti apa dan lainnya, dia kurang paham," ungkapnya.
Namun diluar itu semua, kasus kecelakan karena rem blong menurut Wilda harus lebih diteliti lagi, dipastikan kembali apakah kasus tersebut benar-benar karena terjadinya rem blong.
"Kita tidak bisa menyalahkan langsung ke arah sana (rem blong), tapi kita bisa juga lihat ketika misalkan kondisi saat itu terjadi blong tiba-tiba, padahal sudah dirawat, bisa saja karena tiba-tiba nongol (kendaraan lain) enggak bisa ngerem, enggak blong, sebenernya tapi enggak bisa ngerem, sehingga ketika jarak sudah dekat udah enggak bisa ngerem, macem-macem," pungkasnya (khi/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?