Technical Specialist Gear, Hydraulic & Grease PT Pertamina Lubricants, Fadilwan mengatakan, di dalam pelumas itu ada bahan utama yaitu base oil dan bahan aditif. Bahan aditif itu adalah bahan kimia yang bermacam-macam di dalam sebuah pelumas.
"Yang ada di dalam finish product yang kita buat di Pertamina, aditif itu sudah balance. Kalau misalnya kita mencampur dua pelumas, dengan brand yang berbeda, kemungkinan ada posibility chemical dari aditif yang tidak cocok. Sehingga mengganggu keseimbangannya aditif tadi yang sudah bagus," kata Fadilwan saat berbincang dengan detikOto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
sulit mengetahui apakah aditif satu brand dengan brand lain compatible. Begitu tidak compatible, terjadilah penurunan mutu kualitas pelumas," ujar Fadilwan.
Jadi, Fadilwan tidak menyarankan mengganti-ganti merek dan jenis oli. Kalaupun mau mengganti oli dengan merek yang belum pernah digunakan sebelumnya, disarankan untuk menerapkan pembersihan oli secara total dengan langkah flushing.
"Jadi semua pelumas yang kita pakai sebelumnya harus dibuang dulu," sebut Fadilwan.
Caranya, lanjut Fadilwan, oli sebelumnya dikuras, kemudian masukkan pelumas pengganti, lalu hidupkan mesin, kemudian dibuang lagi pelumas pengganti tersebut.
"Kalau mau perfect mungkin dua atau tiga kali flushing. Flushing itu hanya setengah sampai satu jam, cukup nyalakan mesinnya saja, enggak usah dijalankan. Tapi harus dipastikan pelumas yang existing (pelumas yang digunakan sebelumnya) harus benar-benar hilang dengan cara flushing tadi," ujar Fadilwan.
Head of Technical Specialist PT Pertamina Lubricants, Eko Setyobudi menambahkan, jika tidak dilakukan flushing, yang dikhawatirkan saat mengganti pelumas dengan merek atau jenis baru adalah pelumas lama masih menempel di beberapa bagian.
"Nah untuk benar-benar bersih itu butuh flushing. Oli baru yang akan dipakai, dimasukin, lalu dibuang, kalau bisa 2-3 kali. Itu kalau mau mesinnya awet, tidak terganggu sama sekali," kata Eko.
Makanya, Fadilwan menyarankan, kalau mau awet, gunakan pelumas dari satu brand saja. Kemudian diikuti periode penggantian oli secara rutin.
"Meditran S itu dipakai di bus-bus sampai 1 juta kilometer. Karena dia tidak ganti-ganti (merek dan jenis oli lain). Sampai 1 juta kilometer itu tidak overhaul. Maksudnya, 1 juta kilometer itu tetap ganti oli rutin, tapi olinya hanya Meditran S. Jadi kalau kita mau awet, pakai saja satu brand, jangan ganti-ganti (brand oli). Terus diikuti periode
ganti olinya. Ikuti caranya dari manufacture-nya," kata Fadilwan.
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah