Ketika mengganti oli sepeda motor, kita sering kali menemukan fakta bahwa kapasitasnya berkurang dari takaran sebelumnya. Bahkan, pada sejumlah kasus, pengurangannya terlihat cukup signifikan. Apa sih penyebabnya?
Promotion Manager dan tim RnD PT Autochem Industry, Dhany Ekasaputra mengatakan, saat oli sudah terlalu lama bekerja, maka karakternya akan berubah menjadi lebih encer. Pada kondisi tersebut, cairan pelumas itu akan masuk ke ruang bakar hingga volume-nya berkurang.
"Orang bilang oli tuh nguap, sebenarnya tuh enggak nguap. Oli itu masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar. Jadi karena sudah lewat batas minimum, dia lebih encer, lalu masuk ruang bakar dan terbakar. Nah itu lama-lama volume-nya akan berkurang," ujar Dhany saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta Pusat.
![]() |
Menurut Dhany, oli dianggap 'rusak' saat teksturnya mulai cair. Nah, saat oli sudah berada di kondisi tersebut, maka pemilik kendaraan harus segera menggantinya dengan yang baru.
"Paling gampang untuk mengukur usia oli itu dilihat dari kekentalannya, pakai alat khusus. Kalau kekentalan udah di bawah 12,5 cst, udah pasti rendah dan gampang masuk ke ruang bakar," tegasnya.
![]() |
Lebih jauh, Dhany menjelaskan, motor harian dengan 'jam terbang' tinggi lebih cocok menggunakan oli dengan kadar kekentalan yang agak tinggi, misalnya oli 20W-40. Sebab, motor yang telah sering digunakan biasanya memiliki celah-celah longgar di bagian mesin.
Nah, oli yang terlalu encer pada mesin motor akan berbahaya, sebab kurangnya kerapatan pelumasan bisa mengurangi tekanan kompresi dan performa motor akan menurun hingga membuatnya terasa loyo.
"Jadi dalam memilih oli harus disesuaikan juga dengan motornya," kata dia.
Simak Video "Amankah Kendaraan Gonta-ganti Merek Oli?"
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/din)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kapolri Soroti Moge-Mobil Mewah Dikawal: Jangan Terobos Lampu Merah
Sering Diprotes Masyarakat, Kapolri Minta Patwal Lebih Selektif dan Tertib