Awas Kecelakaan, Ini Cara Aman Berkendara di Jalan dengan Sumur Resapan

Awas Kecelakaan, Ini Cara Aman Berkendara di Jalan dengan Sumur Resapan

Tim detikcom - detikOto
Kamis, 09 Des 2021 13:39 WIB
Sumur resapan di Jl Karang Tengah, Jakarta Selatan diberi ban agar tak ada kecelakaan.
Sumur resapan di Jl Karang Tengah, Jakarta Selatan diberi ban agar tak ada kecelakaan. Foto: Marteen Ronaldo/detikcom.
Jakarta -

Di beberapa ruas jalan di Jakarta terdapat sumur resapan. Namun, adanya sumur resapan yang membuat tinggi jalan berbeda menimbulkan risiko kecelakaan, terutama untuk pengendara sepeda motor.

Salah satu sumur resapan yang ramai disorot adalah di Jalan Lebak Bulus III, Jakarta Selatan. Pada 30 November 2021, sumur-sumur resapan dibangun berderet di Jl Lebak Bulus III, Cilandak, Jakarta Selatan.

Posisi sumur resapan berada di badan jalan. Permukaan jalan menjadi rusak, retak, dan berbahaya bila dilintasi kendaraan, terlebih kendaraan roda dua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adanya keluhan itu, Dinas SDA DKI memutuskan untuk membuat permukaan tutup sumur resapan sama rata dengan jalan. Sehingga tak mengganggu pengguna jalan.

Pemprov DKI kemudian mengaspal permukaan sumur resapan itu. Ruas jalan ini sudah diaspal hingga penutup sumur tertutup lapisan jalan.

ADVERTISEMENT

Namun, seorang warga bernama Arnold Mamesah melaporkan peristiwa jebolnya sumur resapan ke Pemerintah Kota Jakarta Selatan, Dinas Sumber Daya Air Jakarta, hingga ke Gubernur Anies Baswedan via Twitter.

Mobil berwarna putih terperosok ke lubang sumur resapan itu. Satu roda mobil menyangkut di lubang.

Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, ada tiga potensi bahaya bagi pengendara dari sumur resapan yang ada di jalan. Pertama, penutup sumur resapan yang bisa saja ambrol ketika dilindas kendaraan. Kedua, ketinggian permukaan jalan dengan tutup sumur resapan tidak sama. Ini bisa menyebabkan kendaraan yang melewatinya terguncang, bahkan bisa kehilangan keseimbangan bagi sepeda motor. Ketiga, banyak pengendara yang tidak mengurangi kecepatannya tetapi memilih menghindarinya (kanan-kiri) secara tiba-tiba dan berdampak bahaya kepada kendaraan lain," katanya.

"Menyikapi kondisi tersebut sebaiknya pengendara berhati-hati dalam melintasinya. Kendaraan sepeda motor sebaiknya dari jauh menghindarinya ke kiri atau kanan secara smooth," saran Sony.

Sony memberikan contoh teknik berkendara sepeda motor saat terlanjut melintasi sumur resapan yang ketinggiannya berbeda. Yaitu utamanya adalah dengan mengontrol kecepatan yang rendah. Pemotor sebaiknya menutup gas saat melewati sumur resapan.

"Setelah itu atur posisi siaga menerima goncangan, tangan sedikit menekuk untuk siap dalam menahan setang layaknya shock breaker, posisi duduk sedikit membungkuk mengangkat bokong dan kaki menekuk bertumpu pada footstep lurus ke depan, mata mengarah ke arah depan bukan ke tutup lubangnya," jelas Sony.




(rgr/lua)

Hide Ads