Sebelum membeli motor bekas, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak merugi. Salah satu dealer motor bekas di bilangan Jakarta Utara, yang sudah memiliki lebih dari 145 ribu pengikut di Instagram, membeberkan tips memilih motor bekas.
Aditya Dwi Susanto, crew RnD Motosport mengatakan bahwa hal pertama yang perlu diperhatikan ketika hendak meminang motor bekas adalah dari sektor mesin.
"Pertama dan paling utama adalah cek mesinnya. Karena kalau udah bermasalah, pasti jadinya perlu ada budget ataupun waktu tambahan buat perbaikinya," ujar Aditya kepada detikOto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, mesin yang sehat tentu tidak memiliki bekas rembesan oli dan juga bersuara normal. Selain itu, mesin yang masuk ke dalam kriteria pembeliannya adalah mesin yang belum menempuh jarak terlalu jauh.
"Kalau mesinnya udah kita pastikan sehat, lanjut kita liat kilometer (jarak tempuh) motornya. Biasanya kalau RnD Motosport lebih prefer motor yang setahun nggak lebih dari lima ribu kilometer," ujar pria yang akrab disapa 'Bang Bewok' ini.
Aditya menambahkan, beberapa kali untuk urusan jarak tempuh, mereka masih memberikan toleransi jika di atas lima ribu kilometer per tahun.
"Selama motornya dalam keadaan mulus dan pastinya mesin sudah terverifikasi sehat. Kadang-kadang ya setahun lebih dari lima ribu (kilometer) juga kita tampung. Tapi kalau bisa nggak lebih dari 10 ribu kilometer," paparnya.
Selanjutnya, kalau sudah meyakini bahwa mesin motor bekas yang akan dibeli dalam keadaan sehat, tahap kedua adalah melihat kondisi bodi, ban dan cakram.
"Bodi ini kosmetik lah. Masih bisa dipoles atau diperbaiki dan biayanya gak mahal. Jadi kalau kita cek motor bekas sebaiknya bodi ini urusan kedua," paparnya.
"Selain dari kilometer, kita bisa juga cek motor tersebut kondisinya capek atau nggak dari kondisi ban sama cakramnya. Ban kalau keliatan udah botak, tapi motor masih satu tahun, berarti itu motor udah capek banget," paparnya.
"Terus coba lihat cakram rem-nya, masih tebal dan mulus atau udah tipis dan agak baret-baret? Dari situ bisa ketahuan gimana karakter orang sebelumnya pakai kendaraan ini," paparnya.
Untuk urusan motor bekas jatuh atau kecelakaan, Aditya mengaku dapat menginvestigasi motor bekas tersebut dari bentuk tuas rem, standar samping atau footstep.
"Kalau bekas jatuh gampang. Kita lihat aja handle rem atau koplingnya gimana? Kalau nggak bekas jatuh sih harusnya sempurna. Atau bisa dilihat dari standar samping dan footstep-nya. Kalau agak kelihatan bekas dilurusin lagi, harus curiga motor bekas jatuh," ujar Aditya.
Selain itu, dari bagian baut juga menurutnya kita dapat menerka apakah motor ini bekas bongkar atau 'oprek' dengan cara yang tidak resmi.
"Dari bautnya juga harus dicek. Masih standar atau tidak? Terus ada baut yang keliatannya susah dibuka atau tidak? Atau ada bekas 'coak' di bagian bautnya? Biar kita nggak dapat motor yang bermasalah," tambahnya.
Setelah semua bagian kita anggap sehat dan layak, yang tidak kalah penting adalah melihat keabsahan surat-surat dari motor bekas itu.
"Baru kalau udah yakin, pastikan nomor mesin dan rangka akur. Terus juga cek asli apa tidak STNK dan BPKB-nya? Hologram-nya asli atau palsu? Karena sekarang tidak jarang ada yang memalsukan surat-surat," papar Aditya.
(mhg/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah