Supaya Benang Layangan Tak Lagi Makan Korban Pemotor Sampai Tewas

Supaya Benang Layangan Tak Lagi Makan Korban Pemotor Sampai Tewas

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 15 Jun 2020 20:32 WIB
Kurangnya lahan bermain di kawasan Jakarta Timur membuat sejumlah anak di Kampung Makasar asyik bermain layangan di JPO. Yuk, intip keseruannya.
Anak-anak bermain layang-layang. (Lamhot Aritonang/detikOto)
Jakarta -

Anak-anak mulai banyak yang bermain layang-layang. Tak cuma dilakukan di lapangan, bermain layang-layang bahkan dilakukan di pinggir jalan. Benang layangan yang menjuntai cukup berbahaya bagi pengguna jalan seperti pengendara sepeda motor.

Contoh kasusnya, seorang pria di Solo tewas setelah lehernya tersayat benang layang-layang saat mengendarai sepeda motor. Bahayanya benang layangan terhadap pengendara tentu harus disikapi dengan bijak oleh pengendara maupun pihak yang bermain layang-layang. Untuk itu, menurut instruktur keselamatan berkendara yang juga founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, aparat keamanan perlu turun tangan.

"Pemain layang-layang itu sendiri harus sadar bagaimana aktivitas mereka ini sebenarnya membahayakan ketika melakukannya di sekitar pinggir jalan. Atau, kadang-kadang yang main layang-layang ini jauh dari jalan, tapi benangnya memotong atau melintasi jalan itu. Entah karena putus dan lain-lain, benang layang-layang itu melintang. Karena terikat di objek statis misalnya seperti pohon, akhirnya itu semacam kayak portal, yang kebetulan lebih rendah, dan ini membahayakan bagi pengendara jalan raya," kata Jusri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para aparat hukum, mulai dari aparat desa, juga aktif untuk mengingatkan pemain layang-layang itu agar menjauh melakukan aktivitas itu dari sekitar jalan raya. Walaupun mereka 100 meter atau 200 meter dari jalan raya, tetap ada kemungkinan benang layang-layang itu melintasi badan jalan ketika putus. Tapi dengan tindakan aparat tadi, paling tidak bisa meminimalisir peluang-peluang kecelakaan yang tidak kita harapkan," ucap Jusri.

Dari sisi pengendara, Jusri menyarankan agar pengguna sepeda motor tetap waspada terhadap potensi bahaya benang layang-layang di jalan. Selain itu, perlengkapan seperti helm, jaket atau kalau perlu balaclava/buff yang menutupi leher tetap harus dipakai.




(rgr/din)

Hide Ads