Ada WNI Positif Corona, Pameran Mobil Komersial Tetap Digelar

Ada WNI Positif Corona, Pameran Mobil Komersial Tetap Digelar

Rizki Pratama - detikOto
Senin, 02 Mar 2020 13:37 WIB
Fighter yang ditampilkan untuk pertama kalinya di pameran GIICOMVEC merupakan produk masa depan truk MDT Mitsubishi Fuso, untuk melengkapi line up di segmen MDT
agar dapat memenuhi kebutuhan bisnis konsumen. KTB berambisi untuk meningkatkan pangsa pasar di segmen MDT agar lebih besar lagi, sebagaimana perolehan pangsa
pasar absolut yang diraih di segmen LDT.
Pameran kendaraan komersial GIICOMVEC akan tetap digelar meski ada WNI positif corona. Foto: Mitsubishi
Jakarta -

Pameran otomotif Indonesia yang pertama tahun ini, yaitu Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) akan tetap bergulir pada 5-8 Maret 2020 ini kendati sudah ada 2 warga Depok, Jawa Barat positif terjangkit Corona. Ketua Umum Gaikindo, Yohanes Nangoi mengatakan bahwa mengambil keputusan terkait pameran saat ini masih terlalu cepat.

"Ini kan masih sangat dini sekali, nggak ada apa-apa, nggak ada perubahan jalan terus. Toh mereka (pemerintah) juga belum bilang apa-apa," kata Nangoi saat dihubungi detikcom melalui sambungan telpon, Senin (2/3/2020).

Ia mengatakan juga bahwa dua orang yang terinfeksi itu hitungannya masih kecil jika dibandingkan dengan besarnya Indonesia. Nangoi melihat belum ada urgensi dari kasus penemuan korban wabah Corona terhadap terhambatnya segala aktivitas di dalam negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masak baru gitu, namanya dua orang langsung ditutup seluruh Indonesia kan nggak. Kegiatan kita akan terus berjalan, kalau di luar negeri itu kan misalnya di Italia kalau kumpul-kumpul di atas 1.000 orang sudah tidak diizinkan," tambahnya.

Meski begitu, Gaikindo akan tetap menunggu keputusan dari instruksi pemerintah. Jika memang ada arahan apa pun dalam rangka menekan penyebaran virus tentu akan segera ditindak dan diikuti oleh industri otomotif Indonesia beserta anggotanya.

ADVERTISEMENT

"Jadi ada direction atau arahan dari pemerintah. Kalau kita nggak ada apa-apa sama sekali. Kita tunggu lah arahan dari pemerintah. Kita pasti lah ada arahan dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian atau apa. Nanti kan bisa didiskusikan," tutupnya.




(rip/rgr)

Hide Ads