"Faktanya, sepeda motor itu adalah kendaraan yang berbahaya. Ia beroda dua, tidak seperti mobil. Sehingga dibutuhkan kemampuan khusus karena pasti tidak stabil," ujar Vice President Health Safety & Enfironment (HSE) Management System PT Pertamina (Persero), Iwan Jatmika kepada wartawan di coaching clinic safety riding yang diadakan PT Pertamina di kantornya, Jakarta, Kamis (22/2/2018).
"Berdasarkan data BPS, kecelakaan kendaraan bermotor itu tinggi. Ia menyumbang 75 persen sendiri sepanjang 2017 kemarin. 331 jiwa meninggal akibatnya. Jadi, sangat penting untuk mengadakan acara seperti ini sehingga dapat mengetahui cara berkendara dengan aman dan benar," tambah Iwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berkendara yang baik itu adalah perlengkapannya lengkap. Helm harus memiliki standar yang baik. Dipakai dengan benar. Mahal sedikit tidak apa-apa yang penting selamat. Termasuk juga jaket, pelindung sikut dan lutut, hingga APD nya. Dengan begitu, artinya anda sayang sama keluarga," kata Doni.
"Yang terjadi di masyarakat adalah pakai helm malas. Artinya kalau saya melihat seolah safety ini sekedar kewajiban. Dia akan mematuhi keselamatan tersebut karena ada suatu peraturan atau ketakutan. Seperti ketilang polisi atau lainnya. Bukan sebagai suatu kebutuhan. Nah ini yang harus diubah karena hal itu (peralatan berkendara) untuk keselamatan kita," papar salah satu trainer Rifat Drive Labs, Herry Wahyudi dikesempatan yang sama.
(ruk/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah