Bukan hanya ban baru yang diperjual belikan, ban bekas juga ada lho. Ketika terjadi kebocoran dan tidak punya biaya lebih untuk membeli ban baru, pengendara biasanya memilih ban bekas baik ban luar atau ban dalam bekas.
Namun disaat terpaksa memilih ban bekas, jangan asal memilihnya saja ya Otolovers. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membeli ban bekas. Seperti perhatikan kedalamam kembangan dari ban itu sendiri.
"Biasanya ada titik indikator namanya TWI (tread wear indicator), biasanya diantara kembangan di kedalaman itu, ada satu karet yang agak nonjol," Ujar Pemilik bengkel Rumah Ban Motor, Aldrin, saat ditemui detikOto, di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Nah itu biasanya kalau sudah kena atau sudah rata sama indikator itu, biasanya sudah harus ganti sebenarnya, tanda ban itu sudah haus," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di batik ulang, biasanya kalau ban sudah botak, biar kembangannya masih terlihat dalam itu di seset lagi dia, dibuat kembangan sendiri manual, biar keliatannya masih dalam kembangannya, masih bagus," tuturnya.
Sedangkan untuk ban dalam bekas, lanjut Aldrin menjelskan hanya perlu memeriksa tingkat kelenturan dari ban dalam itu sendiri.
"Sudah kaku atau belum. Biasanya kalau sudah kaku itu tandanya dia sudah lama akhirnya kaku, nah kaku sendiri kan getas lebih rentan bocor," pungkasnya.
(khi/lth)












































Komentar Terbanyak
Dipecat Gegara Ugal-ugalan, Begini Kata Sopir PO Rosalia Indah
Mobil Rp 150 Juta Banyak Seliweran, Kata Menko Airlangga Bikin Tambah Macet
Pabrikan Jepang Nggak Bisa Terus-terusan Ngotot dengan Mobil Hybrid