Airbag menjadi peranti penting untuk mobil-mobil masa kini. Sistem airbag dapat melindungi penghuni mobil dari cedera serius atau bahkan fatalitas ketika terjadi kecelakaan.
Namun, tidak setiap tabrakan airbag mengembang. Ada kalanya airbag tidak keluar lantaran beberapa syarat tidak terpenuhi.
Dikutip dari siaran pers Auto2000, penggunaan seat belt menjadi upaya yang efektif ketika terjadi kecelakaan dan airbag mengembang. Sayangnya, masalah utama pengguna mobil di Indonesia adalah masih menganggap seat belt mengganggu kenyamanan. Padahal, seat belt menjaga tubuh supaya tidak terpental saat kecelakaan. Risikonya dapat menghantam kabin atau terlempar keluar mobil yang berpotensi cedera serius.
Jika airbag keluar pun, ketika tidak memakai seat belt wajah akan mengenai airbag. Perlu diketahui, saat terjadi kecelakaan airbag keluar dengan sangat kencang. Akibatnya, jika tertampar airbag maka akan kesulitan bernapas. Efek tumbukan antara kepala dan airbag cukup besar tergantung kuatnya tabrakan, risiko minimal adalah cidera leher.
Airbag akan bekerja jika ECU airbag mengirimkan perintah yang dipicu oleh sensor yang diletakkan di beberapa titik terutama di bagian depan mobil. Sensor yang menerima gaya dalam jumlah besaran tertentu akan memberitahukan ECU bahwa mobil menerima tabrakan besar.
Perintah dikirimkan ke Initiator yang akan membakar Propellant Gain & Enhancer sehingga menghasilkan gas yang akan mengembangkan airbag untuk melindungi penghuni kabin mobil. Proses dari benturan hingga airbag mengembang terjadi sangat cepat, tidak lebih dari 0,2 detik.
Airbag tidak mengembang begitu saja. Airbag akan mengembang jika tingkat benturan di atas ambang yang ditentukan, biasanya pada kecepatan kendaraan sekitar 20-30 km/jam ketika menabrak frontal penghalang diam yang tidak bergerak seperti tembok.
Airbag juga bisa mengembang saat mobil membentur sebuah obyek atau penghalang yang dapat bergerak jika tertabrak, seperti menabrak bagian belakang mobil lain di kecepatan 30 km/jam lebih.Termasuk benturan keras pada bagian samping dan bawah mobil, tergantung jenis airbag dan sensor yang dipasang.
Namun, ada kondisi yang membuat airbag tidak keluar. Salah satunya karena sensor tidak terpicu, airbag berisiko tidak terkembang meski mengalami tabrakan yang keras, seperti tabrakan dari samping untuk mobil yang belum memiliki side airbag dan curtain airbag. Atau bila mobil terguling tanpa didahului tumbukan dari depan atau samping mobil.
Airbag juga berisiko tidak akan mengembang bila terkena impak tabrakan dari belakang atau kendaraan menabrak obyek yang lebih tinggi seperti bagian belakang truk. Airbag berpotensi pula tidak bisa menunaikan tugasnya kalau tabrakan menyudut atau menabrak tiang tepat di tengah.
Pemilik mobil dilarang meletakkan benda apa pun di setir, apalagi mengganti setir dengan yang bukan standar. Jangan merekatkan stiker atau apa pun yang dapat mengganggu fungsi airbag di kemudi. Termasuk memasang aksesori yang dapat mengganggu ketika airbag mengembang.
Ada kasus airbag penumpang tidak bisa keluar karena ada yang memberi perekat pada titik keluarnya airbag di dasbor. Atau meletakkan barang di atasnya seperti kotak tisu, botol parfum mobil, atau boneka pajangan. Benda tersebut terlempar ke arah penumpang dan mengakibatkan cedera serius. Hati-hati pula saat mengganti panel interior atau jok mobil dengan bahan berbeda karena dapat menghalangi side airbag dan curtain airbag keluar.
Di dasbor ada indikator airbag. Jika lampu indikator airbag menyala setelah mesin hidup, segera periksa ke bengkel resmi.
Simak Video "Video: Diogo Jota Meninggal Dunia, Klub-klub Inggris Ucapkan Belasungkawa"
(rgr/dry)