Belajar dari Kecelakaan Maut Avanza Terbelah Dua

Belajar dari Kecelakaan Maut Avanza Terbelah Dua

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 11 Jan 2024 13:33 WIB
Avanza Veloz Terbelah Dua Setelah Kecelakaan Diduga karena Aquaplaning
Avanza Veloz Terbelah Dua Setelah Kecelakaan Diduga karena Aquaplaning. Foto: Screenshot Instagram
Jakarta -

Kecelakaan nahas terjadi di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Mobil Toyota Avanza Veloz sampai terbelah dua akibat menabrak tiang reklame. Diduga kecelakaan terjadi karena aquaplaning.

Peristiwa itu dilaporkan terjadi di jalan menuju Bandara Internasional Minangkabau pada Selasa (9/1/2024) sore. Kecelakaan ini menyebabkan satu orang meninggal dunia.

Dari data Samsat Jambi, mobil dengan nomor polisi BH 1003 LE itu merupakan Toyota Avanza Veloz 1.5 M/T tahun 2012. Dari foto yang beredar, mobil Avanza Veloz tersebut ringsek. Bagian depan dan belakang mobil sampai terpisah. Mobil ringsek diduga karena menabrak tiang reklame dengan kecepatan tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

ADVERTISEMENT



Pelajaran dari Kecelakaan Avanza hingga Terbelah

Diduga mobil Avanza Veloz itu mengalami gejala aquaplaning mengingat jalanan saat itu tampak basah. Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, aquaplaning merupakan sebuah fenomena ketika ban mobil kehilangan traksi saat melewati genangan air dalam kecepatan tinggi. Efeknya, mobil serasa melayang di atas air.

"Nggak ada satu pun pengemudi yang bisa mengontrol mobilnya ketika terjebak aquaplaning di kecepatan tinggi. Kalaupun pernah berhasil itu karena faktor lucky (keberuntungan)," kata Sony kepada detikOto, Kamis (11/1/2024).

Ada beberapa hal yang bisa menjadi pelajaran agar kejadian serupa tak terulang. Pertama, menurut Sony, pastikan kondisi ban masih baik, sesuai dan tekanan angin ban normal. Pastikan juga seluruh sistem suspensi dalam keadaan baik.

"Turunkan kecepatan saat hujan kira-kira 10 km/jam (lebih lambat) dari kondisi kering. Semakin deras hujan semakin dikurangi lagi kecepatannya," ucap Sony.

Kalau dirasa kecepatan terlalu tinggi, lakukan pengereman secara mulus sebelum masuk genangan air. Saat masuk genangan air jangan ngerem.

"Putaran ban (terkontrol) di genangan itu membelah air, tapi kalau tidak berputar (ngerem) maka ban akan terangkat oleh lapisan air (hilang kontak). Ini yang berakibat selip," jelas Sony.

Tahan dan arahkan setir ke depan. Hindari mengoreksi setir secara berulang-ulang. Karena koreksi setir bisa membuat arah mobil berubah.

"Jangan panik, info ke penumpang kalau terkena aquaplaning dan tetap fokus ke sekeliling kendaraan," ujar Sony.

Simak juga Video: Korban Tewas Pajero Tabrak Pembatas Tol Palindra Ternyata Caleg PPP

[Gambas:Video 20detik]




(rgr/dry)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads