Di media sosial TikTok viral pengendara Pajero Sport disebut arogan. Pengendara Pajero Sport itu melakukan aksi memotong jalur kendaraan lain dengan agresif dan menyalakan lampu high beam atau ngedim berkali-kali.
Video viral itu diunggah akun TikTok anneliese4005. Kronologinya, mobil yang ditumpangi pemilik akun TikTok anneliese4005 itu awalnya 'digunting' oleh Pajero Sport dengan cara yang agresif. Mobil yang ditumpanginya sampai harus ngerem mendadak, padahal sedang melaju di kecepatan 80-100 km/jam.
"Si Pajero ini tiba-tiba moncongin mulutnya ke lajur kami (menggunting lajunya) hingga kami kaget dan ngerem mendadak. Setelah itu kita tap gerbang tol, dan bertemu lagi di depan," kata pemilik akun TikTok itu menjelaskan kronologinya kepada detikcom, Senin (9/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Posisinya kami terjarak satu mobil di belakang dia, niatnya kami mau ngedim balik dia, tetapi mobil depan kita sudah ngedim dia berkali-kali jadi kami berasumsi mobil depan kami juga terganggu," jelasnya.
Sampai akhirnya Pajero Sport itu tiba di depannya lagi. Dia mengaku pihaknya ikut menyorotkan lampu high beam ke pengendara Pajero Sport tersebut untuk memberi peringatan. Namun, pengendara Pajero Sport itu tampaknya tersulut emosinya.
"Setelah itu dia memperlambat kecepatan, di lajur kiri, sebelum itu dia sein kiri seperti hendak keluar tol, tapi ternyata dia nggak keluar. Jadi kami juga berasumsi dia pengen ngerjain kami. Masih dengan kecepatan sama, akhirnya dia minggir di bahu jalan dan melakukan aksinya, diakhiri dengan dia menyalip kami dengan kecepatan kencang," terangnya.
Akun TikTok anneliese4005 itu juga mengunggah isi percakapannya dengan seorang yang mengaku pemilik Pajero Sport tersebut di pesan langsung. Pemilik Pajero Sport itu mengaku sedang buru-buru karena ingin menjenguk orang tuanya di rumah sakit. Dia mengakui cara yang dilakukannya dengan 'menggunting' laju kendaraan lain salah. Pemilik Pajero Sport itu juga menyebut tersulut emosi.
@anneliese4005 Kembali dengan oknum arogan dijalan Plat ku spill dikomen aja Kronologi: Kita lagi jalan kecepatan normal ditol standarnya lah, gak pelan dan gak ngebut juga. Depan kita kosong, tapi serong kiri depan kita ada mobil box, tiba2 ada yang gunting kita + dim2 kita dgn lampuny yg mengganggu itu, dan kita harus rem mendadak karena dia tiba2 masuk kepalanya jadi kaget. Gak sampe situ, dia jg gunting2 + dim depannya lg, gataudeh apa yg dikejar krn dijalan td aja banyak yg dim dia balik buat nandain mengganggu. Dia gaterima terus melakukan hal di video deh. Gw cmn org biasa, mobil gw jg mobil biasa, tp seenggany gw tau etika berkendara dijalan π₯Ή #viral #arogan #fyp β¬ original sound - anneliese
Bahaya Ngedim-ngedim Bikin Silau
Dari kacamata keselamatan berkendara, yang dilakukan pengendara Pajero Sport itu dinilai tidak beretika. Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan pengemudi semacam ini terbilang berbahaya di jalan raya.
"Banyak pengemudi seperti ini di jalan umum dan semuanya membahayakan. Itu kenapa tindakan pengemudi lain sudah benar, tidak terprovokasi, tapi harus direkam untuk dilaporkan dan dihukum supaya tidak melakukan kesalahan lagi," kata Sony kepada detikcom, Senin (9/10/2023).
Menurut Sony, ngedim-ngedim seperti yang dilakukan pengendara Pajero Sport terbilang mengganggu dan memprovokasi. Padahal, lampu jauh atau high beam digunakan kalau visibilitas kurang dan tidak ada kendaraan lain di depan atau arah berlawanan.
"Jelas-jelas yang dilakukan pengemudi (Pajero Sport) tersebut tidak beretika," sebut Sony.
Sebab, dengan mengaktifkan high beam padahal ada kendaraan lain di depan atau di arah berlawanan, visibilitas pengendara lain itu akan terganggu. Ujung-ujungnya bahkan bisa menimbulkan kecelakaan.
"Bikin silau, bisa bikin mata blind walau sesaat tapi berpengaruh besar untuk visibilitas," jelas Sony.
Alasan pengendara Pajero Sport buru-buru pun tak dapat diterima. Sebab seharusnya pengendara melakukan manajemen perjalanan dengan baik sehingga tidak grasa-grusu dan membahayakan pengguna jalan lain. Dengan alasan buru-buru, tak jarang pengendara membahayakan, mengganggu pengendara lain bahkan melakukan kesalahan.
"Buru-buru, dikejar waktu, ada keperluan dan lain-lain itu seribu alasan klise, dan itu adalah bentuk ketidaksiapan pengemudi dalam mengatur management perjalanan. Risikonya tinggi kecelakaan," katanya.
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Tampang Mobil Baru Toyota yang Harganya Cuma Rp 130 Jutaan
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?