Video lane hogger diunggah oleh akun instagram @demendolan. Terlihat sebuah mobil low cost green car (LCGC) statis di jalur paling kanan tol. Padahal di dalam video terlihat jalur di depannya sudah kosong alias tidak ada mobil lain. Dalam narasi disebutkan bahwa pemobil sedang melintas di Tol Trans Jawa.
Sejurus kemudian mobil yang hendak menyalip itu membunyikan klakson dan lampu dim tapi mobil LCGC itu bergeming. Mobil itu lalu mengambil sisi kiri yang kosong untuk menyalip LCGC itu.
Video tersebut memancing respons warganet. Kebanyakan tak mau ambil pusing langsung ambil kiri menyalip.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gw sih gak bikin pusing dahh. Selama di lajur kiri kosong, Ya ambil kiri aja ngedahuluin. Beres. Ngarepin org lain buat ngerti mah sulit. Bikin nyaman diri sendiri ajaaa," komen @boyd***
"Ya kalau kosong tinggal ke kiri. Kalau ngikutin kanan model begitu ya harap bersabar," tambah akun @alex***
Perlu diketahui, lajur kanan hanya digunakan untuk mendahului kendaraan lain. Namun setelah melewati mobil lain disarankan kembali ke jalur tengah atau kiri tol.
Pemerhati masalah transportasi dan hukum, Budiyanto menjelaskan aksi lane hogger bisa memantik emosi pengemudi lain. Kecelakaan beruntun juga berpotensi terjadi jika pengemudi melakukan lane hogger.
"Mengambil lajur kanan secara konstan, dan tidak memberikan ruang kendaraan lain untuk mendahului dapat menimbulkan emosi pengemudi yang lain, membuka ruang pengemudi lain untuk menyalip dari kiri kemudian dibalas dengan langsung memotong ke kanan yang dapat berakibat terjadi pengereman mendadak dan sangat berpotensi menimbulkan benturan kendaraan di belakangnya karena kurang konsentrasi, kurang antisipatif karena jarak aman yang tidak memadai, dan ini akan dapat disusul kendaraan di belakangnya mengalami hal serupa akhirnya terjadi tabrakan beruntun," jelas Mantan Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya ini.
Membalas kelakuan lane hogger bukan tindakan yang tepat. Alih-alih membuat efek jera malah timbul petaka. Lalu apa saja yang perlu dilakukan jika berhadapan dengan para lane hogger?
Hal pertama yang perlu dilakukan ialah memberi sinyal dengan mengedipkan high beam atau lampu jauh (dim) beberapa kali. Jika hendak menyalip jangan terpancing emosi.
"Tidak memancing emosi di jalan dengan membunyikan klakson panjang. Cukup dim berulang dari jauh untuk memberi kode (tidak melakukan kedipan kasar)," kata Andry.
"Jika tidak ada respon pastikan mendahului dari lajur lain dengan sekiranya memperhatikan aspek keamanan di sekitarnya," sambung Andry.
Etika dan berkendara di jalur bebas hambatan sangat penting diketahui bagi pengguna jalan tol. Sebab perilaku lane hogger ini berpotensi terjadinya tabrakan beruntun.
"Bagi kita sendiri ketahuilah etika di jalan dan pembagian lajur khususnya di tol," ucap Andry.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah