Pada musim mudik Lebaran diprediksi akan terjadi kepadatan. Buat kamu yang nyetir mobil manual, ini triknya saat mengalami macet di tanjakan.
Mengendarai mobil bertransmisi manual tak bisa sembarangan. Banyak cara dan kebiasaan yang harus dilakukan pengemudi agar umur komponen mobil awet dan keselamatan berkendara terjaga.
Apalagi, menurut instruktur dan pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, situasi mudik biasanya beban kendaraan lebih berat karena barang hingga kondisi kemacetan.
"Ketika mobil itu menemui situasi traffic yang stop and go, maka kadang kala terjadi masalah. Masalahnya kalau itu sering dilakukan dan dia macet berkali-kali di situasi traffic tanjakan, kadang kala saat dia take off itu terjadi gerakan meluncur ke bawah sehingga yang terjadi penggunaan kopling berlebih yang tidak balance dengan throttle (gas)," kata Jusri kepada detikcom, Kamis (13/4/2023).
Menurut dia, kalau sudah seperti itu beban kerja kopling akan lebih berat. Alhasil akan terjadi selip kopling.
"Kalau hanya terjadi sekali dua kali mungkin nggak masalah. Tapi kalau sering beberapa kali selama kemacetan, membuat kopling jadi aus," ucapnya.
Adapun efek kalau kopling aus yaitu transmisi tidak bisa menyalurkan tenaga sepenuhnya ke roda. Yang terjadi adalah mesin meraung hingga RPM tinggi tapi laju kendaraan seperti tertahan.
"Ciri-cirinya gampang, dari suara bunyi mesin tinggi tapi tenaga nggak keluar. Jadi RPM tinggi tapi tidak melaju dengan normal. Ketika di tanjakan dia nggak kuat. Ada juga dari baunya, bau sangit. Koplingnya terbakar," katanya.
Untuk mencegah hal itu, Jusri menyarankan pengendara memanfaatkan rem tangan ketika berhenti di tanjakan. Kemudian netralkan transmisi dan lepaskan kopling.
"Waktu dia mau start, kita masukkan gigi kemudian lepas kopling sambil injak gas, pada saat mulai berasa ada momen dorongan, baru handbrake (rem tangan) dilepas. Dengan demikian tidak ada penggunaan kopling yang berlebih," beber Jusri.
Jusri tidak menyarankan pengendara memainkan setengah kopling ketika berhenti, apalagi di tanjakan. Hal itu bisa membuat kopling cepat aus.
"Cara berhenti dengan kopling setengah, itu akan menggerus umur kopling itu sendiri. Pada saat kondisi gigi masuk, kopling kita injak tanpa sengaja karena kebiasaan menggantung kaki kiri di atas kopling saja akan membuat kopling itu tidak maksimal. Akhirnya yang terjadi sama aja kayak diparut, habis itu (kampas kopling)," jelasnya.
Simak Video "Video KuTips: Pakai Google Maps Tanpa Internet, Bisa Hemat Baterai di Jalan!"
(rgr/din)