Ini 4 Alasan Bahayanya Mengemudi Dalam Kondisi Mabuk

Ilham Satria Fikriansyah - detikOto
Sabtu, 22 Jan 2022 17:42 WIB
Ilustrasi minuman beralkohol Foto: Getty Images/iStockphoto/nitrub
Jakarta -

Berkendara dalam kondisi mabuk tentu dilarang dalam hukum. Bahkan, pengendara yang nekat melakukan hal tersebut bisa dijerat dalam jeruji besi dan denda besar.

Seperti yang terjadi baru-baru ini, seorang pengendara terlibat kecelakaan di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Diketahui, pria tersebut tengah dalam kondisi mabuk saat peristiwa kecelakaan terjadi.

Dilansir dari detikcom, peristiwa itu terjadi dini hari tadi, Sabtu (22/01/2022) sekitar pukul 00.15 WIB. Total ada empat kendaraan yang ditabrak oleh pelaku.

Awalnya, pengemudi mobil yang mengendarai Honda Civic berkelir hitam itu melaju dari arah utara ke arah selatan di Jalan Jenderal Sudirman. Namun, saat di Halte Busway Bundaran Senayan pelaku menabrak sepeda motor.

Tak sampai di situ, pengemudi itu kemudian terus memacu kendaraannya usai tabrakan pertama. Di traffic light Bundaran Senayan mobil pelaku menyerempet motor lain.

Belajar dari kejadian tersebut, tentu ada efek negatif ketika seorang nekat berkendara dalam kondisi mabuk. Soalnya, hal ini sangat berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut sejumlah efek negatif ketika berkendara dalam kondisi mabuk.

1. Penurunan Konsentrasi

Berkendara perlu tingkat kewaspadaan dan konsentrasi tinggi. Sementara efek minuman keras sampai mabuk dapat menurunkan konsentrasi seseorang.

Maka dari itu, hal tersebut sangat berbahaya jika dipaksakan berkendara dalam keadaan mabuk. Terlebih, risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas sangat besar karena tingkat konsentrasi yang mulai berkurang.

2. Penurunan Ketajaman Penglihatan

Penglihatan merupakan hal penting dalam berkendara. Mata kita harus jelas melihat visual di sekitar sehingga kita bisa melihat pergerakan pengendara lain.

Nah, berkendara dalam kondisi mabuk dapat menurunkan ketajaman penglihatan, baik daalm hal jarak pandang maupun menimbang kecepatan dan pergerakan kendaraan lain. Efek lainnya yang mungkin terjadi adalah pandangan menjadi kabur, serta tidak dapat membedakan warna rambu lalu lintas dan marka jalan.

3. Penurunan Refleks dan Memori

Alkohol terbukti dapat menurunkan kemampuan otak untuk fokus dan membuat keputusan dengan cepat. Alhasil, pengemudi yang berada di bawah pengaruh minuman keras sering menjadi tidak waspada dan tidak menyadari seberapa cepat kendaraannya atau kendaraan lain melaju.

Selain itu, berkendara sambil mabuk juga membuat pengendara lupa dengan segala hal, seperti menggunakan sabuk pengaman atau helm. Hal ini akan meningkatkan risiko luka-luka dan kematian jika terjadi kecelakaan.

4. Jangan Paksakan Diri untuk Berkendara

Sudah banyak kecelakaan yang terjadi karena pengemudi nekat berkendara dalam kondisi mabuk. Oleh karena itu, jika kamu atau seseorang terpaksa harus bepergian setelah meneguk minuman keras, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:

- Pertama, tunggu sampai efek alkohol benar-benar hilang dan kamu sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa.

- Menahan diri untuk tidak mengemudikan kendaraan. Kamu bisa minta bantuan dari teman yang tidak mabuk untuk mengemudikan kendaraan sampai ke tempat tujuan.

- Gunakan transportasi umum seperti taksi atau ojek online untuk mengantarkan kamu.

- Telepon teman atau keluarga untuk menjemput kamu di lokasi.



Simak Video "AC Mobil Mendadak Tak Dingin dan Hanya Keluar Angin? Coba Cek Ini Deh!"

(lth/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork