Di media sosial viral beberapa pengendara mobil melawan arus di jalan tol. Ini mereka lakukan karena pintu keluar tol terlewat.
Aksi nekat ini diunggah akun instagram Dash Cam Owners Indonesia. Tak cuma satu mobil yang melawan arus, ada beberapa mobil yang melakukan pelanggaran di jalan tol tersebut.
Dijelaskan dalam deskripsinya, mobil-mobil tersebut salah jalur saat pintu keluar tol terlewat. Bukannya mencari pintu keluar lain di lokasi berikutnya, mobil-mobil itu malah melakukan putar balik. Peristiwa itu terjadi di Tol Tembalang, Semarang.
Praktisi keselamatan berkendara yang juga yang juga Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, aksi nekat yang dilakukan pengendara mobil tersebut sangat berbahaya. Apalagi melawan arus di jalan tol yang rata-rata kendaraannya melaju dengan kecepatan tinggi.
"Selain mereka melanggar karena berlawanan arah, juga membahayakan pengemudi lain. Harus diingat, jalan tol itu kecepatan terendah di lajur kiri menurut aturan adalah 60 km/jam," kata Sony kepada detikcom, Senin (22/11/2021).
Tentu ini menjadi hal yang berbahaya ketika pengendara yang melaju kencang di jalan tol dihadapi dengan pengendara yang melawan arus. Sony juga menegaskan bahwa bahu jalan bukan tempat melawan arus, bahu jalan disediakan untuk keadaan darurat.
Sony menyarankan, jika pintu keluar tol terlewat sebaiknya pengendara cari jalan keluar lain di depan. Jangan sesekali melanggar aturan dengan melawan arus atau mundur di bahu jalan tol karena pintu keluar tol terlewat.
Agar tidak nyasar dan pintu keluar tol terlewat, Sony menyarankan pengendara selalu melakukan rencana perjalanan. Jika konvoi, sosialisasikan dengan peserta konvoi lain. Tekankan kepada peserta konvoi untuk tidak, melanggar aturan.
"Makanya biasakan selalu berjalan di lajur kiri dengan kecepatan 60 km/jam. Ini kecepatan ideal saat konvoi. Supaya segala rambu-rambu/arah tujuan bisa dibaca dengan jelas dan koordinasi bisa maksimal. Rencanakan perjalanan dan jaga kecepatan. Karena semakin rendah kecepatannya (60 km/jam) semakin mudah rambu-rambu arah perjalanan terbaca," ungkap Sony.
Ketika akses keluar tol terlewat, jangan berhenti bahkan sampai mundur atau putar arah berlawanan. "Terus aja cari arah keluar di depannya. Memang lebih jauh tapi itu konsekuensi terhadap keselamatan bersama," katanya.
Simak Video "Video: Tol Jakarta-Tangerang Terendam Banjir Imbas Luapan Kali Sabi"
(rgr/din)