Penting, Nih! Cara Bikin Mobil Irit BBM

Penting, Nih! Cara Bikin Mobil Irit BBM

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Sabtu, 31 Jul 2021 18:26 WIB
LCGC tak isi bensin beroktan 92
Tips menghemat konsumsi BBM mobil (Ridwan Arifin/detikoto)
Jakarta -

Cara mengemudi mobil menjadi faktor yang mempengaruhi irit atau tidaknya konsumsi BBM mobil. Hal itu juga berpengaruh terhadap emisi gas buang yang dikeluarkan kendaraan. Bagaimana tips mobil irit BBM?

Untuk menekan dampak buruk emisi gas buang, pengemudi dapat menerapkan teknik berkendara Eco Driving. Cara ini akan membuat mobil lebih irit bahan bakar.

Teknik ini merupakan cara mengemudi dengan tujuan mengoptimalkan konsumsi bahan bakar agar lebih efisien serta berperan mengurangi risiko kecelakaan. Eco Driving dinilai mampu menghemat waktu dan biaya, aman, serta ramah lingkungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hariadi, Asst. to Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), selain untuk efisiensi bahan bakar, teknik Eco Driving juga merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang usia pakai kendaraan karena kinerjanya tidak dipaksakan.

"Pemanfaatan teknik Eco Driving dapat mengoptimalkan efisiensi bahan bakar sehingga mengurangi tingkat polusi dan lebih ramah lingkungan. Gaya dan teknik yang diterapkan pun sudah terbukti dapat mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya. Untuk itu, penerapan teknik eco driving ini disarankan untuk dapat memaksimalkan fungsi kendaraan serta menjaga keamanan dan kenyamanan pengemudi," tutup Hariadi dalam keterangan tertulisnya.

ADVERTISEMENT

Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi teknik Eco Driving, yaitu pengemudi, kondisi mobil, serta lingkungan. Ada beberapa cara untuk memaksimalkan penggunaan bahan bakar, di antarnaya:

1. Waktu, rute, dan tujuan perjalanan

Agar lebih maksimal dalam efisiensi bahan bakar, pengendara perlu menghitung estimasi waktu berkendara dengan memperhatikan rute perjalanan agar dapat menghindari kemacetan. Jika sudah terjebak dalam kemacetan, mobil akan sering melakukan stop and go yang mengakibatkan boros bahan bakar. Namun selain menghindari kemacetan, dalam menghitung estimasi waktu berkendara, pengemudi juga harus menyediakan waktu lebih jika menghadapi kejadian tidak terduga di perjalanan.

2. Cara mengemudi


Sebisa mungkin hindari mengemudi secara agresif karena dapat memicu penggunaan bahan bakar yang boros. Dalam mengemudi dengan teknik Eco Driving, untuk mencapai putaran maksimum pengemudi harus menekan pedal gas secara perlahan dan segera pindah ke posisi gigi percepatan yang lebih tinggi. Pengemudi idealnya menjaga putaran mesin di angka 2.000-3.000 rpm. Jika melakukan perpindahan gigi melebihi angka tersebut putaran mesin menjadi terlalu tinggi dan penggunaan bahan bakar akan jauh lebih boros.

Ketika melewati jalan menanjak, manfaatkan momentum akselerasi, dan saat menurun gunakan engine brake. Akselerasi tinggi dalam mengemudi hanya akan menyebabkan konsumsi bahan bakar secara berlebihan. Begitu pula ketika hendak mengerem, pengemudi harus memperhitungkan jarak pengereman sekitar 3 detik dengan menekan pedal rem secara halus dan memanfaatkan engine brake untuk pengereman. Selain itu, gunakan kecepatan ideal kendaraan dengan konstan sekitar 60-70 kilometer per jam untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar.

3. Penggunaan bahan bakar, ban dan AC mobil yang sesuai

Penggunaan jenis bahan bakar juga mempengaruhi konsumsi BBM mobil. Pemilik mobil diasarankan untuk menggunakan bahan bakar yan sesuai anjuran, yaitu bahan bakar tanpa timbal (unleaded fuel). Bahan bakar tanpa timbal akan meminimalisir polusi dari gas buang kendaraan, sehingga menjadi lebih ramah untuk lingkungan sekitar.

Pemilihan ban mobil juga merupakan faktor yang penting dalam mendukung teknik Eco Driving. Salah satunya adalah dengan cara menggunakan ban bertipe hambatan gulir (rolling resistance) yang rendah. Ban dengan tekanan angin yang kurang dapat memperlambat roda bergulir sehingga membutuhkan tenaga ke poros roda lebih besar.

Selain bahan bakar dan ban mobil, penggunaan AC juga menjadi salah satu faktor borosnya bahan bakar. Hindari menggunakan AC dengan suhu maksimal dan gunakan suhu ideal ruang kabin sekitar 20-23 derajat celcius.

4. Perawatan kendaraan

Perawatan berkala juga diperlukan agar kondisi mobil tetap prima. Lakukan perawatan berkala di bengkel resmi untuk menjaga performa mesin dan komponen-komponennya. Selain itu, melakukan perawatan berkala di bengkel resmi dapat menjaga garansi mobil. Supaya garansi tidak hangus, ikuti jadwal free service 1.000 km-5.000 km di bengkel resmi.




(rgr/din)

Hide Ads