Hati-hati Banjir Rob, Air Laut Bisa Rusak Kelistrikan Mobil

Hati-hati Banjir Rob, Air Laut Bisa Rusak Kelistrikan Mobil

Luthfi Anshori - detikOto
Jumat, 05 Jun 2020 13:58 WIB
Kendaraan bermotor menembus jalan raya pantura Demak KM 8 ruas Demak-Semarang yang terendam limpasan air laut ke daratan (rob) di Demak, Jawa Tengah, Rabu (13/5/2020). Banjir rob yang melimpas ke jalur utama pantura Demak setinggi sekitar 15-40 sentimeter itu menyebabkan kemacetan lalu lintas sepanjang sekitar 7,5 kilometer dari arah Kabupaten Demak menuju Kota Semarang dan sepanjang sekitar satu kilometer dari arah Kota Semarang menuju Kabupaten Demak. ANTARA FOTO/Aji Styawan/foc.
Banjir rob di jalur Pantura, Demak, Jawa Tengah.Foto: ANTARA FOTO/AJI STYAWAN
Jakarta -

Air laut yang mengandung garam bisa menimbulkan efek negatif jika mengenai komponen mobil. Selain bisa membuat sasis atau rangka bawah karatan, air laut juga bisa merusak sistem kelistrikan pada mobil.

Perlu menjadi perhatian serius bagi Anda pemilik kendaraan yang tinggal di wilayah rawan banjir rob (akibat air laut pasang). Sebab bahaya air laut bisa membuat efek kerusakan serius pada kendaraan bermotor.

"Kendaraan yang terpapar air laut memang pengaruh utamanya adalah korosif atau timbulnya karat, disebabkan oleh kandungan garam yang tinggi di air laut. Jika terkenanya hanya sesekali saja, untuk kendaraan sekarang ini bisa dipastikan relatif aman. Karena pada dasarnya mobil masa kini sudah mendapat treatment anti karat dari dari pabrikan," ujar Service Manager Auto2000 Cilandak, Suparna, kepada detikOto, Jumat (5/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi jika kendaraan tersebut sering melewati genangan air laut, maka tingkat korosifnya jauh lebih tinggi dan memberi efek kerusakan lebih besar. Kadang bisa membuat plat bodi kendaraan terlihat menggelembung di bagian cat luarnya dan setelah ditekan ternyata plat sudah keropos. Selain itu, frame bagian bawah kendaraan juga rentan mengalami keropos di bagian-bagian tertentu.

"Tak hanya itu, komponen elektronik dan kelistrikan kendaraan juga bisa terkena imbasnya. Terutama di bagian-bagian area konektor kabel-kabel, bahkan bagian dalam komponen elektronik bisa malfungsi karena karat ini," terang Suparna.

ADVERTISEMENT

"Sebab walaupun komponen elektronik tidak terkena air laut langsung, namun udara di area itu sudah mengandung garam yang akan menyusup di seluruh komponen yang tidak kedap," jelasnya lagi.

Untuk mobil yang hanya sesekali melewati genangan air laut, solusinya adalah dengan secepatnya mencuci kendaraan menggunakan sistem cuci steam. Agar kandungan garam yang menempel di kendaraan terutama bagian bawah bisa rontok seluruhnya.

"Dan bagi kendaraan yang sering terpapar air laut, maka enggak ada cara lain, selain menebalkan anti karat lebih dini dan sering melakukan pemeriksaan karat dengan treatment anti karat rutin misal tiap 6 bulan," saran Suparna.




(lua/din)

Hide Ads