Resmi dijual di Indonesia, KIA Seltos hadir dengan pilihan mesin 1.4 liter turbo dengan tenaga maksimal 138 dk dan torsi puncak 242 Nm. Yang menarik, mesin KIA Seltos menggunakan sistem penerus tenaga DCT atau Dual-Clutch Transmission 7-speed otomatis.
Sistem DCT sendiri masih sangat jarang digunakan di mobil low SUV Tanah Air. Umumnya yang digunakan adalah sistem CVT (Continuously Variable Transmission) dan torque converter.
Lalu seperti apa cara kerja sistem DCT dan keunggulannya dibanding sistem transmisi otomatis lain?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi begini, dual clutch itu sebenarnya mobil yang menggunakan kopling. Beda dengan matik biasa. Matik biasa ada yang pakai CVT ada yang pakai torque converter kalau KIA Seltos pakai kopling biasa," ujar Import Logistic and Liaison Division Head PT Kreta Indo Artha (KIA) Harry Yanto, sela-sela media test drive KIA Seltos, di Kawasan PIK, Jakarta Utara, Jumat (31/1/2020).
Menurut Harry, dual clutch artinya sistem dua kopling. Meski memakai kopling, tapi perpindahan transmisinya diatur secara otomatis.
"Karena dia pakai kopling, mau tidak mau putaran antara mesin dengan transmisi itu perbedaannya kecil sekali, sehingga waktu bejek gas lebih responsif dan tingkat konsumsi bahan bakar bisa lebih baik. Jadi lebih efisien," terangnya lagi.
Selain gas lebih responsif dan tingkat konsumsi bahan bakar diklaim lebih irit, Harry juga mengatakan bahwa transmisi DCT membuat perpindahan gigi lebih smooth (halus) dibanding matik biasa.
"Kalau matik biasa dia pakai torque converter. Dia masuk gigi satu, gigi dua belum nyambung. Begitu pindah ke gigi dua, terasa perpindahan bunyi 'glek' gitu. Tapi kalau namanya dual clutch, gigi satu masuk, dua udah siap-siap masuk. Begitu satu lepas, dua masuk, tiga udah siap-siap masuk," terang Harry.
(lua/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah