Setidaknya kerugian tersebut dapat dikurangi apabila ditangani dengan baik. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memutus hubungan sumber listrik mobil seperti aki.
"Untuk mobil yang sudah terendam banjir, usahakan lepas terminal aki baterai," ujar Kepala Bengkel Auto 2000 Permata Hijau, Edwin Dwi Novianto saat dihubungi detikcom, Rabu (1/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal lainnya yang perlu dihindari adalah menyalakan mobil saat dan setelah terendam banjir. Ada risiko korsleting dari komponen kelistrikan yang basah.
"Kendaraan yang sudah terendam setinggi ban terlebih yang sudah sampai jok, jangan hidupkan kendaraan karena beberapa komponen elektrikal sudah terendam air. Sebaiknya jangan dinyalakan, karen berpotensi menambah kerusakan," tambah Edwin.
Setelah kondisi mobil dipastikan kering tetap segera melakukan pemeriksaan ke bengkel resmi. Jika tak dapat menyala dapat meminta bantuan antar-jemput tergantung pelayanan bengkel kepercayaan.
"Kami tetap menyarankan ke bengkel meskipun mobil masih kondisi menyala setelah menerjang banjir," tutur Edwin.
Alasannya kemungkinan ada komponen mobil yang tak terlihat langsung terkena dampak banjir. Mulai dari rem sampai oli akan sangat berbahaya jika ternyata di dalamnya terkandung air. Tentunya pemeriksaan oleh ahli akan mengurangi kerusakan dan kerugian yang lebih parah.
"Diperlukan pemeriksaan rem dan juga oli yang kemungkinan besar bercampur dengan air saat terendam banjir, sebelum kerusakan lain muncul," pungkas Edwin.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?