Bejek Gas Sebelum Matikan Mesin Mobil, Ada Manfaatnya?

Bejek Gas Sebelum Matikan Mesin Mobil, Ada Manfaatnya?

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 31 Des 2019 17:40 WIB
Ilustrasi nyetir mobil Foto: Shutterstock
Jakarta - Kebiasaan menginjak gas sebelum mematikan mesin mobil masih dilakukan detikers? Koordinator Eksekutif Technical Service Astra Daihatsu Motor Anjar Rosadi mengatakan kebiasaan tersebut tidak memberikan manfaat berarti untuk mobil.

"Tidak terlalu (memberikan manfaat) sih, sebaiknya biarkan kondisi mesin idle sebentar sebelum dimatikan," kata Anjar saat dihubungi detikcom, Selasa (31/12/2019).

Anjar mengatakan kebiasaan menginjak gas secara mendadak kemudian mematikan mesin mobil saat putaran mesin masih tinggi tidak disarankan. Oleh karena itu sebaiknya tunggu hingga putaran mesin idle secara konstan beberapa saat, barulah mematikan mesin mobil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Biar panas/beban mesin turun perlahan setelah digunakan," ungkap Anjar.

"Memang kadang kalau kondisi aki udah mulai soak, dengan menggeber dapat membantu menambah charge ke battery sehingga kalau mau di restart lagi gampang. Tp kalau kemudian batterynya memang udah soak, ya gak pengaruh juga," ungkap Anjar.

Lebih lanjut mobil juga memiliki dampak kerusakan jika kebiasaan itu terus berlanjut.seperti dicuplik dari laman Astra World, disebutkan bahwa saat putaran mesin masih tinggi, piston masih bergerak naik-turun dengan cepat dan masih mengembang.


Pergerakan ini menjadikan piston dan komponen lain memerlukan pelumasan dari oli mesin. Jika mesin mendadak dimatikan maka pelumasan akan berkurang. Akibatnya komponen-komponen yang bergerak di dalam mesin akan mengalami keausan.

Oleh karena itu alasan agar oli mobil cepat naik saat membejek gas sebelum mematikan mesin di mobil zaman sekarang dirasa tidak dibenarkan.

"Kalau oli mesin kan ada pompa oli mas, sepanjang SAE dan API olinya sesuai dengan spec engine-nya, oli akan masuk ke celah-celah engine dengan mudah," kata Anjar.


(riar/lth)

Hide Ads