Kabut Asap Selimuti Palembang, Berkendara Harus Ekstra Waspada

Kabut Asap Selimuti Palembang, Berkendara Harus Ekstra Waspada

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 14 Okt 2019 12:21 WIB
Kabut Asap Selimuti Palembang. Foto: Raja Adil/detikcom
Jakarta - Kabut asap sisa kebakaran lahan menyelimuti Kota Palembang dan sekitarnya pagi tadi. Bahkan BMKG menyebut kabut asap tersebut menjadi terekstrem di tahun 2019.

Berkendara di tengah kabut asap tentunya bukan perkara mudah sebab jarak pandang semakin berkurang.

Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan bila kondisi visibilitas tidak memungkinkan, sebaiknya menunda perjalanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Adapun ia menyarankan agar bisa lebih hemat mengatur perjalanan. "Pilih waktu perjalanan di mana titik-titik asap tersebut berkurang intensitasnya. Misal asap cenderung naik di siang hari, maka itu pilih perjalanan di pagi hari," sarannya.

Kemudian saat menerobos kabut asap, pencahayaan juga perlu diperhatikan.

"Saat masuk area kabut asap, lampu utama dan lampu kabut wajib dinyalakan. Tapi untuk lampu hazard sebaiknya jangan dinyalakan, karena nggak bakal tembus," tutur Jusri.

Jusri juga menyarankan kepada pengendara mobil untuk selalu membunyikan klakson kendaraan sebagai alat komunikasi. "Sebab dengan membunyikan klakson, bisa memberi isyarat kepada pengguna jalan lain bahwa ada kita di situ. Pengguna jalan lain kan nggak hanya pengendara, tapi ada pejalan kaki juga," katanya lagi.



Selanjutnya, fokus saat berkendara. Perlambat kecepatan kendaraan karena visibilitas rendah. Jika dirasa terlalu cepat, perlambat kecepatan secara bertahap. Dengan kecepatan rendah saat visibilitas kurang, Anda lebih banyak memiliki waktu untuk bereaksi.

Berdasarkan sumber LAPAN pada 14 Oktober tercatat beberapa titik panas di wilayah sebelah Tenggara Kota Palembang dengan tingkat kepercayaan di atas 80%. Hal ini berkontribusi asap ke wilayah Palembang, yakni pada wilayah Banyuasin, Pampangan, Tulung Selapan, Pedamaran, Pemulutan, Cengal hingga Pematang Panggang dan Mesuji.

Sementara untuk total titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 80%, di Bumi Sriwijaya sebanyak 260 titik. Titik panas terbanyak pada wilayah Ogan Komering Ilir 139 titik panas dan Banyuasin 67 titik panas.

"Kondisi ini menjadikan kondisi terekstrem selama berlangsungnya Karhutla dengan indikasi kuantitas dan jarak pandang yang terjadi," kata Kasi Observasi dan Informasi BMKG stasiun SMB II Palembang, Bambang Beni dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (14/10/2019).


Kabut Asap Selimuti Palembang, Berkendara Harus Ekstra Waspada



(riar/rgr)

Hide Ads