Dua penyebab yang disebutkan di atas sebenarnya berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, kejadian di tol Cipularang bukan sebuah kecelakaan yang tak disengaja. Terlebih sudah diketahui bahwa kemampuan truk mengerem akan berkurang ketika mengangkut muatan berlebih.
"Jelas, karena beban rem menjadi lebih berat, titik pengereman menjadi lebih panjang. Fungsi rem itu, salah satunya dipengaruhi juga dengan total berat, kan dayanya semakin berat," ujar After Sales Service Division Head Astra Isuzu, Heri Wasesa dalam Seremoni Penyerahan Dana Program Santunan Sopir di Astra Isuzu Head Office, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rem blong itu sebenarnya gampang diketahui kok, kalau melakukan pemeriksaan rutin, itu pasti akan ketahuan rem yang sudah menunjukkan gejala akan blong. Pertama itu tidak pakem dulu, ngempos, kalau orang sembrono kadang tuh suka salah paham. Ketika ngempos lalu dikocok terus pakem, nah itu bukan berarti akan normal lagi terus, itu sudah tanda-tanda," papar Heri.
Jika tidak memahami hal tersebut dan jarang melakukan perawatan sudah bukan hal yang mengejutkan lagi ketika truk kehilangan fungsi remnya. Heri menegaskan bahwa tidak mungkin sebuah rem tiba-tiba blong begitu saja.
"Jadi rem itu nggak mungkin secara tiba-tiba blong, pasti ada gejala dan tanda-tandanya dulu. Biasanya sih itu karena mengabaikan perawatan, dia sudah tau bermasalah, cuma didiamkan," tutup Heri.
(rip/dry)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah