Seperti dijelaskan Presiden Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat, mengendarai supercar di jalan tol sangat butuh konsentrasi tinggi. Sebab supercar yang berkecepatan tinggi sangat rentan dengan kondisi jalan berlubang dan bumpy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hanan, dengan profil yang sangat tipis, ban supercar seperti Ferrari berpotensi pecah ketika menerjang lubang dalam kecepatan tinggi. "Kalau mobil dengan profil ban yang tebal, Mungkin kena lubang nggak masalah," ujar Hanan.
Selain jebakan lubang, yang perlu juga diperhatikan adalah cara berkendara supercar saat melewati track basah. "Kalau di track basah jangan kencang-kencang, sebab bisa berakibat aquaplaning. Apalagi jalan yang terbuat dari beton. Pasti lebih licin kalau kena air," katanya lagi.
Demi safety, Hanan menyarankan untuk menurunkan kecepatan saat berkendara supercar di jalan basah. "Kalau di jalan tol kondisi kering, mungkin rata-ratanya bisa 140 km/jam. Tapi kalau huja, diturunkan lah jadi 120 km/jam atau 110 km/jam biar lebih safety," pungkasnya. (lua/ddn)
Komentar Terbanyak
Gara-gara Mobil Listrik, 60 Persen SPBU Sampai Tutup
Ojol Demo Lagi, Perlu Ada Aplikasi Milik Negara biar Driver Sejahtera?
Ojol 'Kepung' Istana-Gedung DPR Besok, Ini 7 Tuntutannya