Nah menurut Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, perilaku yang aman sangat diperlukan bagi siapa saja yang ada di SPBU. Bahkan jika ada pengendara yang nakal dan tidak mengindahkan peraturan yang ada di SPBU para petugas wajib menegur mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bukan peraturan, ini untuk keselamatan. Bagi petugas jangan segan-segan menegur orang tersebut, dengan komunikasi yang sopan tentunya," tambah Jusri.
Jusri juga coba menerka bagaimana SPBU di Makassar tersebut terbakar.
"Kalau melihat kebakaran tadi itu ada unsur-unsur segitiga api, api itu tidak ada kalau ketiga unsur tadi tidak ada. Pertama oksigen, oksigennya jelas ada, kedua BBM, seperti bensin bensin, plastik, kertas, kabel-kabel. Ketiga panas, ini bisa ditimbulkan dari natural atau korslet atau listrik statis, seperti telepon," katanya.
"Kebetulan di tempat kejadian ini ada semua, kalau unsur salah satu itu tidak akan terjadi kebakaran, oleh karena itu di SPBU ada SOP sebagai larangan-larangan, contoh tidak menggunakan telepon, tidak boleh merokok, karena sumber panas. Selanjutnya tidak boleh foto, karena flash memicu elektro statis, semua barang-barang di sana harus tahan panas, kalau tidak akan melahirkan api. ini bisa memungkinkan terjadi kebakaran," tambahnya.
Namun Jusri menilai, kebakaran yang terjadi di SPBU tersebut bisa saja karena ulah pengendara.
"Bisa saja dari sisi manusia atau melanggar sesuatu yang melanggar ketentuan di SPBU tersebut. Atau bisa dari sisi kendaraan, misalnya kabel busi bocor dan menimbulkan percikan api, yang kebetulan kemungkinan banyak terjadi. Maka perlu dilakukan investigasi," tambahnya.
Tonton juga video 'Mobil Terbakar di SPBU saat Isi Pertalite':
(lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah