"Sebetulnya, lampu lalu lintas rusak ataupun tidak, kita harus selalu ada dalam mode waspada. Terutama di perempatan atau jalan-jalan utama," imbau
Rifat Sungkar selaku pereli nasional yang juga menjabat sebagai Direktur Rifat Drive Labs (RDL).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam menghadapi lampu lalu lintas yang rusak, Rifat menyarankan agar Anda selalu melakukan pengecekan ekstra dua kali atau lebih. "Selalu lihat ke kiri dan ke kanan, ke kiri dan ke kanan, jika perlu kembali lihat ke kiri dan ke kanan," tegas Rifat Sungkar.
Ia juga mengatakan bahwa jangan pernah melaju di sebuah perempatan dengan kecepatan tinggi. Alangkah bijaknya jika kita melewati perempatan dengan posisi akselerasi yang rendah, karena pada metode itulah kita dapat meminimalisir terjadinya risiko kecelakaan yang bisa dihadapi oleh orang lain akibat keputusan yang kita ambil saat melewati perempatan.
Sementara itu ketika di malam hari, Rifat juga memberikan saran bagi Anda saat melewati lampu merah yang rusak, untuk menggunakan lampu besar sebagai salah satu langkah antisipasi.
"Di malam hari yang bahkan jalanan sudah cenderung sepi, pergunakanlah lampu besar Anda beberapa kali dan tengoklah ke kiri dan kanan sebelum melaju. Pastikan Anda dalam keadaan aman," ujarnya.
Menurut Rifat, peluang atau potensi akan terjadinya lampu lalu lintas rusak itu sangat besar dan banyak sekali terjadi secara mendadak. "Jika lampu lalu lintas rusak ini terjadi di perempatan, artinya kita punya empat resiko yang lebih besar, karena kita semua datang dari empat arah yang berbeda tanpa adanya sistem pengaturan. Jadi saya mohon agar Anda selalu waspada akan semua situasi dan kondisi yang terjadi di dalam perjalanan," pungkas Rifat. (ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah