Menurut Instruktur Rifat Drive Lab (RDL), Andry Berlianto, setiap dua jam perjalanan, merupakan waktu ideal pengendara beristirahat saat berkendara jarak jauh.
"Kalau tidak puasa ya minum air mineral, kalau puasa ya istirahat aja, stretching. Pokoknya setiap 2 jam perjalanan idealnya istirahat," ujarnya, di Jakarta.
Selain itu Andry juga mengatakan, berkendara maksimal 10 hingga 12 jam sehari. Agar kondisi badan lebih segar, saat berkendara jarak jauh.
"Kalau melewati itu cenderung memaksakan, karena cenderung bodi sudah ng-drop banget, sehingga resiko kecelakaan juga tinggi banget," tuturnya.
Lebih lanjut diri Andry menjelaskan bahwa tubuh memiliki masa aktifnya tersendiri.
"Pagi itu cenderung grafiknya naik, tapi begitu jam 10 kondisi tubuh akan menurun, nanti begitu sampai jam 2-3, sangat drop. Nah jam 5 atau jam 6 sore dia naik lagi tuh sampai jam 9-10-an malam. Nah jam 10 ke atas kondisi tubuh sangat drop," pungkasnya. (khi/lth)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru