Mungkin banyak yang mengira bahwa menggunakan BBM dengan oktan yang jauh lebih tinggi daripada yang direkomendasikan akan lebih baik. Padahal tidak selalu begitu.
"Kalau dia standarnya harus oktan 92 dikasih oktan 88 kan under. Tenaga tidak maksimal. Kalau standar 92, kita kasih 98, ternyata juga tidak lebih bagus. Simple, mesin yang membutuhkan oktan 92, dikasih 98, kan tidak sesuai. Ada sebagian bahan bakar yang tidak terbakar karena oktan 98 lebih tahan terhadap kompresi. Dia tahan kompresi tinggi. Tidak sempurna pembakarannya. Akibatnya ada sebagian bahan bakar yang belum terbakar, dia terbuang lewat knalpot," kata Trainer Nissan College Nissan Motor Indonesia, Sugihendi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar