Nah, menurut nsc ada beberapa penyebab kecelakaan. Dan terkadang si pengendara tidak sadar bahwa perilaku mereka bisa membahayakan dirinya sendiri.
Kira-kira apa saja penyebabnya ya Otolovers? Berikut daftarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan injury facts 2014 di Amerika, ada beberapa penyebab terjadinya kecelakaan di jalanan. Dan tertulis ada 3 penyebab utama yang kerap menjadi penyebab kematian di jalanan.
Pertama Alkohol, tercatat sebanyak 30,8 persen pengendara yang mengalami kecelakaan disebabkan akibat mengkonsumsi alkohol berlebih. Jelas saja ini menjadi penyebab kecelakaan, karena bisa dipastikan pengendara tidak dalam keadaan sadar.
Kedua kecepatan tinggi, perilaku ugal-ugalan ingin menunjukkan ketangguhan mesin namun tidak didukung skil berkendara. Menjadi penyebab kecelakaan kedua terbesar di jalanan, di Amerika tercatat sebanyak 30 persen pengendara yang mengalami kecelakaan diakibatkan karena kerap kebut-kebutan.
Ketiga, kecelakaan terjadi akibat kurang fokusnya pengendara di jalan. Sebut saja melamun di jalan, atau menerima panggilan telepon, dan paling parah melakukan teksting.
Tercatat dalam penelitian 'NSC public opinion' saat pengendara yang melakukan panggilan telepon, otak manusia akan bekerja dan membuat pengendara tidak fokus. Berbeda saat berkendara sendiri, pengendara akan lebih fokus. Meski menggunakan headset sekalipun.
2. Pengendara muda paling rawan kecelakaan
Jiwa muda identik dengan rasa ingin tahu yang besar serta sifat egois membuat remaja lebih rawan kecelakaan. Bahkan dikatakan kematian pengendara muda jauh lebih besar dibandingkan dengan kematian di usia senja.
Jadi sangat penting, untuk setiap pengendara muda belajar mengemudi dengan baik danb benar. Karena menurut lembaga di Amerika, kecelakaan muda berkurang hingga 40 persen, berkat 'Graduated Driver Licensing systems' atau pembelajaran berkendara untuk kaula muda.
3. Perusahaan berperan untuk mengingatkan berkendara dengan baik
Banyaknya orang berkendara karena pekerjaan, disarankan untuk setiap perusahaan menghadirkan pengajar profesional kepada setiap karyawannya. Karena banyak perusahaan yang acuh terhadap pembelajaran mengemudi terhadap karyawannya.
Padahal jika perusahaan memberikan pelatihan profesional, kemungkinan bsar perusahaan akan menghemat hingga 80 persen biaya kerusakan yang dilakukan setiap karyawan mereka.
Dan yang lebih menguntungkan perusahaan bisa menghindari hal terburuk, yaitu kematian karyawan akibat kecelakaan.
(lth/ady)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar