Namun belakangan, dari pembalap yang merintis dari balapan karting, muncul nama Logan Hannah. Siapa sangka, gadis berdarah Skotlandia ini baru berusia remaja, tepatnya 16 tahun. Jangan tanya soal pencapaiannya, dia sudah secara rutin naik podium. Darah pembalap, diakui Hannah, mengalir dari ayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang diberitakan The National, tahun 2013, Hannah memulai balapan pertamanya di kompetisi go kart, dan tahun 2013 secara resmi masuk ke balapan pertama di Dubai Kartdrome.
Kemampuannya cukup mengantarkannya mewakili UEA di SWS World Junior Cup Karting Finals di Prancis. Menyusul keikutsertaannya di UAE Rotax Max Challenge, dan kini menjadi bagian dari tim balap Sodi Middle East.
Tahun lalu, Hannah menempati posisi ketiga dalam semua kompetisi di Al Ain Raceway Challenge Trophy. Sukses berlanjut tahun ini dengan mulai memasuki dunia balap formula melalui F4. Langkah awal kesuksesan dari banyak pembalap yang memulai karir dari go kart. Mobil F4 bukan sembarangan mobil. Mesin turbo bertenaga 160 daya kuda tak bisa diremehkan.
"Saya harus tetap bugar. Memastikan diet saya tidak terganggu. Pelatih di akademi akan selalu membantu soal kebugaran dan gizi. Apa yang harus dimakan. tidak dimakan, bagaimana menguatkan otot yang benar," kata Hannah.
Namun begitu, balapan F4 tak melulu soal kesiapan fisik. Harus diakui, keikutsertaan di balapan ini butuh uang tak sedikit. Tentu lebih sulit mencari sponsor yang mau mendanai pembalap perempuan.
UEA sendiri menjadi tuan rumah enam balapan. Yang pertama berlangsung di akhir bulan ini, dan terakhir di Maret. Anggaran untuk ikut serta dalam balapan, termasuk pelatihan dan perbaikan, menghabiskan dana Dh 600.000.
"Dia menunjukan antusiasme dan kepercayaan yang besar. Mengingat itu hari pertamanya di sebuah mobil balap satu kursi pada sirkuit yang sulit dan panjang. Tak diragukan lagi, dia bisa jadi pesaing besar di kejuaraan balap," ujar Manajer Tim Energy Dubai Racing, Paul Hardy.
Hannah mengaku masih ingin melanjutkan sekolah hingga universitas. Menurutnya, ikut balapan tak akan merusak pendidikannya. Dia berniat terus membalap agar suatu hari nanti bisa menjajal F1. (idr/rgr)












































Komentar Terbanyak
Mobil Rp 150 Juta Banyak Seliweran, Kata Menko Airlangga Bikin Tambah Macet
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Orang Tewas pada Kebakaran di Jakut