Pengumuman dari seorang pembawa acara yang menyebut sesi foto para gadis dari salah satu peserta Kustomfest, Wrangler, seolah menjadi sihir bagi pengunjung dan jurnalis.
Para juru foto baik profesional maupun amatir, dengan kamera canggih dengan diafragma lensa besar hingga kamera dari ponsel langsung beraksi. Terlebih sejurus kemudian empat gadis seksi dengan hiasan tato di beberapa bagian tubuhnya beraksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak mau kalah dengan pengunjung lain, mahasiswa jurusan arsitektur sebuah perguruan tinggi tetnama di Semarang, langsung mengeluarkan sebuah kamera Canon, dan jepret, jepret, jepret!. Ronald mengabdikan aksi mereka. Kilatan lampu kamera pun sambar menyambar.
Aksi para jurufoto semakin seru seiring aksi para gadis yang membuat jantung kaum Adam berdegup kencang. Apalagi setelah seorang disc jockey memainkan house music. Gaya pose mereka semakin menantang.
Setelah sepuluh menit beraksi bersama motor gede yang telah mendapat sentuhan modifikasi ala chopper usai. Meski terbilang singkat, aksi mereka sangat menghibur.
"Ya maklumlah, sudah tiga jam kita mondar mandir mantengin motor, syaraf jadi kendur," ujar Rocky, pengunjung asal Jakarta.
Salah seorang panitia, Carol, mengamini pernyataan Ricky. Menurutnya, kehadiran gadis-gadis seksi itu telah membuat suasana di arena festival cair.
"Maklum mas, mayoritas pengunjung laki-laki. Dan dunia modifikasi motor itu konotasinya dunia laki-laki. Padahal kan tidak. Makanya, kehadiran mereka membuat segar suasana," ucapnya.
(arf/ddn)












































Komentar Terbanyak
Mobil Rp 150 Juta Banyak Seliweran, Kata Menko Airlangga Bikin Tambah Macet
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Orang Tewas pada Kebakaran di Jakut