Liverpool beberapa jam lalu mengunci titel juara Premier League untuk kali pertama sepanjang sejarah. Mereka meraihnya tanpa bertanding, lantara Manchester City tumbang saat berduel dengan Chelsea.
Dengan 15 gol dan 9 assist di sepanjang musim ini, Mane jadi salah satu pemain yang punya kontribusi besar pada sukses The Reds. Pemain yang dikenal rendah hati itu punya cerita menarik tentang mobil mewah Ferrari.
Sadio Mane adalah sosok yang unik di dunia olahraga saat ini. Dengan skill oke dan jumlah gaji besar, dia tetap bersikap redah hati. Masih ingat dengan HP retak milik pemain asal Senegal itu? Selain soal HP, Mane juga punya cerita soal gaya hidup mewah, yang sebenarnya jadi umum buat pesepakbola top sepertinya.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan tahun lalu, Mane menyebut kemewahan bukan prioritasnya. Termasuk dalam hal memiliki mobil mewah, yang oleh pesepakbola lain malah jadi koleksi di garasi.
"Kenapa saya menginginkan 10 Ferrari, 20 buah permata, atau dua pesawat jet? Apa yang bisa benda-benda ini lakukan pada saya dan untuk dunia. Saat saya lapar saya harus bekerja di lapangan, saya berhasil melewati masa-masa sulit, bermain bola nyeker, saya tidak punya pendidikan dan hal-hal lainnya. Tapi kini dengan apa yang saya dapat dari sepakbola, saya bisa membantu orang-orang," ucap Mane dalam wawancara dengan nsemwoha. dikutip dari AS.
![]() |
"Saya membangun sekolah-sekolah, kami menyediakan pakaian, sepatu, makanan untuk prang-orang yang berada dalam kemiskinan sangat parah. Sebagai tambahan, saya berikan 70 euro per bulan untuk orang-orang miskin di wilayah paling miskin di Senegal. Saya tidak butuh menunjukkan mobil-mobil mewah, rumah-rumah mewah, liburan, dan terlebgih lagi pesawat. Saya memilih memberikan orang-orang sedikit dari apa yang kehidupan telah berikan pada saya," lanjut pesepakbola muslim berusia 28 tahun itu.
Lahir di Senegal pada 10 April 1992, Sadio Mane memulai karier sepakbolanya di akademi sepakbola lokal Generation Foot. Dia kemudian mulai menjadi pemain profesional saat membela Metz, dan dilanjutkan bergabung dengan Red Bull Salzburg. Tahun 2014 dia hijrah ke Inggris untuk memperkuat Southampton, lalu gabung Liverpool pada 2016.
(din/lua)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah