Busi merupakan komponen pengapian untuk menunjang sistem pembakaran. Busi pun didesain khusus dengan spesifikasi yang berbeda untuk masing-masing kendaraan. Seperti busi untuk Yamaha XMAX dan Honda Forza disebut punya bentuk unik yang berdampak pada performa mesin.
Diko Oktaviano selaku Technical Support PT NGK Busi Indonesia mengatakan Yamaha Xmax dan Honda Forza menggunakan busi tipe NGK LMAR8A-9.
![]() |
"Busi NGK LMAR8A-9 & Laser Iridium LMAR8BI-9 untuk XMAX & Forza memiliki fitur yang cukup berbeda dari busi motor pada umumnya. Busi motor ini memiliki fitur yang disebut dengan Long Reach, yaitu penggunaan ulir busi sepanjang 26,5mm," kata Diko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Diko, penggunaan ulir yang cukup panjang tersebut dibuat untuk meningkatkan efisiensi sistem pendingin yang lebih besar dengan tujuan menaikkan kemampuan kompresi.
"Desain busi yang menyesuaikan mesin tersebut juga membuat efisiensi bahan bakar, serta jalur pendinginan lebih lebar untuk mencegah knocking," kata Diko.
![]() |
NGK Busi Indonesia selalu mengingatkan akan pentingnya penggunaan part number busi yang sesuai dengan kendaraan yang dimiliki agar para pemakai kendaraan dapat merasakan performa dan efisiensi yang paling optimal.
Sebab busi dengan lebar ulir serupa belum tentu memiliki fitur dan spesifikasi busi yang sama dengan busi yang direkomendasikan pabrikan.
Baca juga: Modifikasi Yamaha XMax 'Two Face' |
"Kalau busi terlalu pendek, akan terjadi penumpukan karbon. Sementara kalau terlalu panjang, busi bakal cepat overheat dan rawan terbentur piston," terang Diko.
Sedikit contoh, untuk model seperti Yamaha MX King 150 dan V-Ixion misalnya, harus memakai busi dengan kode CR8E. Sementara untuk Yamaha Aerox 155, Nmax, Byson Fi, dan Lexy harus pakai busi dengan kode CPR8EA-9.
Adapun untuk model motor Honda seperti Honda PCX dan ADV, kode businya adalah MR8K-9. Dan untuk Honda CBR150R, CRF150L, Sonic 150R, dan Supra GTR 150, kode businya adalah MR9C-9N.
Supaya kinerja mesin maksimal, diperlukan komposisi bahan bakar dan udara yang ideal di dalam ruang bakar yang sehat, serta dengan timing dan besaran percikan busi yang tepat.
"Maka itu jangan sampai salah pasang kode busi motor, karena hal itu bisa menyebabkan penumpukan karbon, overheat, piston mentok, elektroda meleleh, ECU bermasalah, hingga knocking," jelas Diko.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Harga Mobil China Ramai-Ramai Turun, Nilai Jual Jadi Anjlok?