Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi semakin terpojokkan setelah bertubi-tubi diterpa masalah. Catatan penjualan yang buruk, skandal mantan bos Carlos Ghosn hingga krisis ekonomi akibat pandemi virus Corona menggerogitu aliansi ini.
Menurut analisa lembaga riset pasar otomtotif JATO, dalam situasi ini aliansi justru akan menjadi lebih erat hubungannya. Berpecah belah saat krisis ini justru akan membuat mereka semakin terbengkalai.
"Seperti halnya FCA dan PSA, krisis mendorong mereka memperkuat aliansinya. Pasar Jepang akan lebih kuat dipegang oleh Nissan atau Mitsubishi sedangkan Renault dapat fokus di pasar Eropa," ujar pakar analisis global JATO, Felipe Munoz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah untuk membagi konsentrasi masing-masing brand ini mulai diterapkan setelah Renault hengkang dari pasar China. Aliansi itu juga mengumumkan bahwa Nissan akan memegang pasar AS dan China, Renault di Eropa, dan Mitsubishi di Asia Tenggara. Pembagian ini bertujuan untuk menghentikan pemborosan operasional serta riset dan pengembangan tanpa mengabaikan kendali pasar secara global.
Kendati memiliki rencana yang cukup rasional, aliansi itu masih kesulitan menemukan sosok pemimpin tepat pengganti Ghosn. Tak lupa disebutkan pula di dalam tubuh aliansi ini ada 'perang saudara' yang berusaha saling menjatuhkan.
Masalah ini menjadi lebih rumit karena 15 persen saham Renault dipegang oleh pemerintah Prancis. Pemerintah Prancis memiliki hak dan kekuasaan dalam penentuan arah perusahaan tersebut yang mana akan mempengaruhi hubungan aliansi juga.
"Perlu diketahui terlebih dahulu apa peranan pemerintah Prancis dalam keuangan perusahaan ini. Hal ini akan menentukan seberapa dekat hubungan Nissan dan Renault," jelas Munoz.
Sebelumnya aliansi ini telah mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja di kubu Nissan dan Renault. Pemutusan ini merupakan dampak dari keluarnya merek-merek tersebut dari beberapa pasar sesuai dengan rencana pembagian fokus aliansi ini.
(rip/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah