Masyarakat mulai melakukan aktivitas olahraga dengan bersepeda. Namun, bersepeda di jalanan Indonesia cukup rentan karena masih ada ketidakdisplinan pengguna jalan lain.
Instruktur keselamatan berkendara sekaligus Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, yang juga sering bersepeda mengatakan, bersepeda di jalan raya di Indonesia merupakan kondisi yang tidak aman. Sebab, banyak pengguna kendaraan yang lalai dan tidak mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda.
"Ketika di jalan raya walaupun ada lajur-lajur seperti lajur pesepeda yang sudah disediakan, mereka harus paham ketidakdisiplinan para pengguna jalan yang lain. Kadang-kadang lajur (lajur khusus sepeda) mereka diambil. Dari semua ini artinya pesepeda rentan sekali kecelakaan," kata Jusri kepada detikcom, Rabu (10/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencegah kecelakaan dan menjadi korban ditabrak kendaraan bermotor, Jusri menyarankan agar pesepeda melakukan beberapa hal. Yang pertama harus menggunakan perlengkapan keselatan bersepeda yang lengkap.
"Kita (pesepeda) harus menggunakan baju yang (warnanya) mencolok untuk memberikan informasi kepada pengguna jalan lain tentang keberadaan kita. Pakaian gelap justru itu nggak terlihat," ujarnya.
Yang kedua, sebagai pengguna jalan raya, pesepeda juga harus disiplin dalam berlalu lintas. Jusri menekankan agar pesepeda selalu waspada ketika akan melakukan manuver. Karena pengguna jalan bukan cuma kita sendiri, tapi banyak pula kendaraan bermotor lainnya.
"Yg ketiga, sebaiknya kalau bisa kita menjauh dari kondisi-kondisi traffic yang sedikit berbahaya. Misalnya jalur-jalur orang memacu kendaraan di situ. Hindari jalur-jalur yang traffic-nya padat," katanya.
"Cari jalanan dengan traffic yang tidak membahayakan, yaitu traffic yang tidak ramai, traffic yang bukan menjadi favorit dari pengguna kendaraan bermotor untuk memacu kendaraannya. Misalnya di situ ada polisi tidur, di komplek perumahan, ketimbang di jalan-jalan utama," saran Jusri.
Selain itu, jika melakukan bersepeda bersama komunitasnya, Jusri menyarankan agar meminta pengawalan. Bukan bermaksud untuk eksklusif di jalan raya, tapi pengawalan pesepeda itu setidaknya membuat aman semua pengguna jalan.
"Bukan bermaksud untuk ekslusif, tapi bermaksud untuk memproteksi keselamatan kita dan orang lain. Idealnya pengawalan dari polisi. Kalau (pengawalan) polisi, mereka punya hak diskresi sehingga ada format-format yang kadang kala harus mengokupansi jalan lain. Ini juga mengamankan keselamatan mereka (pesepeda) dan orang lain," ucap Jusri.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah