Daya Beli Masyarakat Rendah, Diskon Mobil Jadi Tak Berarti

Daya Beli Masyarakat Rendah, Diskon Mobil Jadi Tak Berarti

M Luthfi Andika - detikOto
Sabtu, 06 Jun 2020 11:55 WIB
Daihatsu Ayla Terbaru
Pemberian diskon tidak otomatis mendongkrak penjualan mobil karena daya beli masyarakat masih sangat rendah (Daihatsu Indonesia)
Jakarta -

Diskon kerap jadi senjata utama untuk menopang penjualan mobil, terlebih di periode ekonomi sulit saat ini. Tapi potongan harga bukan strategi utama Daihatsu.

Pasar otomotif Indonesia mengalami pukulan hebat dalam beberapa bulan terakhir. Pandemi virus Corona dan penerapan PSBB berujung pada kesulitan ekonomi yang dialami banyak orang. Ini pada akhirnya menggerus penjualan mobil dalam negeri.

Diskon umumnya digunakan sebagai strategi untuk menarik lagi minat pasar. Tapi itu tak selamanya berhasil. Demikian yang disampaikan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut perempuan yang disapa Amel ini, meski harga mobil dijual murah, tidak otomatis penjualan terdongkrak.

"Untuk penjualan domestik, rasanya masih berat. Karena penjualan mobil sangat dipengaruhi oleh kemampuan daya beli, jadi selama tidak ada daya beli, walau harga diturunkan pasar juga tidak akan menyerap. Daya beli bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi atau GDP," kata Amel.

ADVERTISEMENT

Amel mengatakan pertumbuhan penjualan mobil akan meningkat saat GDP berada di level 5.

"Jika bisa balik ke level di atas 5, pasar mobil bisa kembali bergairah. Jadi dilihat masih tetap monitor pasar, tidak membabi buta buang-buang diskon. Saat ini kami fokus untuk memaksimalkan penggunaan digital asset dan kerja sama dengan value chain Astra, ACC dan asuransi Astra," ujar Amel.

"Semoga ekonomi Indonesia bisa positif dengan PSBB yang mulai dilonggarkan dan penyebaran COVID-19 bisa terkontrol. Selain itu untuk produksi Astra Daihatsu Motor (ADM) sudah melatih karyawannya mengikuti protokol kesehatan yang diminta pemerintah. Sejak 3 Juni ADM sudah berproduksi tapi unit ekspor saja," kata Amel.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman mengunjungi pabrik perakitan mobil dan Pusat Riset dan Pengembangan (R&D) PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Karawang, Jawa Barat.Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman mengunjungi pabrik perakitan mobil dan Pusat Riset dan Pengembangan (R&D) PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Karawang, Jawa Barat. Foto: Khairul Imam Ghozali

Dalam pengoperasian kembali pabriknya, Daihatsu memastikan seluruh proses produksi sesuai dengan protokol pencegahan COVID-19 yang ditetapkan pemerintah. Karyawan selalu dicek suhu tubuh saat masuk area kerja, menjaga jarak antar karyawan minimal 1 meter, pemberian dan penggunaan masker, membatasi jumlah karyawan dan waktu kerja di setiap area, serta peraturan lainnya yang diperlukan demi menjaga keamanan dan kesehatan karyawan.

Seluruh aktivitas di pabrik ADM juga sudah mengikuti peraturan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Tempat Kerja dalam mendukung keberlangsungan usaha pada situasi New Normal.

Sebelumnya, Daihatsu menutup pabrik mobilnya berbarengan dengan kebijakan pemerintah soal Pembatasan Sosial Berskala Besar. Keputusan penutupan itu dilakukan karena mengutamakan kesehatan dan keselamatan karyawan, pelanggan serta stakeholders lainnya.

Selama libur lebaran, ADM mengimbau seluruh karyawannya untuk mengikuti anjuran pemerintah. Karyawan dianjurkan tidak mudik demi menjaga kesehatan dan keselamatan keluarga mereka di kampung halaman.




(lth/din)

Hide Ads