Lagi Susah karena Corona, Aston Martin Depak Bosnya

Lagi Susah karena Corona, Aston Martin Depak Bosnya

- detikOto
Senin, 25 Mei 2020 15:18 WIB
SUV Aston Martin DBX
Aston Martin ganti bos saat pandemi Dok. Aston Martin)
Jakarta -

Pemegang saham Aston Martin menilai bosnya saat ini tidak sanggup membawa merek asal Inggris itu selamat dari krisis. Sang bos pun didepak.

Pandemi virus Corona telah menumbangkan industri otomotif di berbagai belahan dunia. Kerugian pun tak dapat dihindari bahkan dari merek-merek yang mendominasi pasar.

Merek kendaraan yang segmennya sempit seperti Aston Martin pun sudah jelas paling sulit menjaga neraca keuangannya. Kondisi saat ini pun diiringi dengan mundurnya sang CEO, Andy Palmer, seperti dilansirkan oleh Financial Times.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siapa pengisi kursi yang kosong ini direncanakan akan segera diusung dalam minggu ini. Bos Mercedes-Benz divisi AMG, Tobias Moers, adalah nama yang disiapkan untuk mengambil alih kemudi perusahaan mobil dari Inggris itu.

Penjualan Aston Martin mengalami penurunan drastis bulan ini akbiat pandemi virus Corona ini. Saham perusahaan pun anjlok sejak dibuka untuk publik dua tahun lalu. Investor menilai hasil buruk ini dirasa perlu ada perubahan manajemen.

ADVERTISEMENT

Posisi Palmer di Aston Martin sudah terancam sejak Lawrence Stroll membeli 20% saham perusahaan itu awal tahun ini dan menyuntikan uang sebesar USD 240 juta ke Aston Martin. Stroll telah melakukan banyak perubahan pada perusahaan yang baru ia kuasai dan bukanlah sebuah kejutan jika hal ini diterapkan pada Aston Martin.

Saat dikonfirmasi tentang kabar ini, pihak Aston Martin mengatakan sedang melakukan peninjauan dan akan membuat pengumuman resmi jika perlu. Financial Times juga melaporkan bahwa Palmer tidak mengetahui isu itu dan menolak berkomentar.

Jika Tobias Moers memang ditetapkan untuk mengambil alih posisi CEO Aston Martin, ia akan memiliki pekerjaannya yang banyak. Ditambah dengan kesulitan terbesar dalam produksi dan penjualan, itu akan menjadi tantangan yang sangat curam.

Sepak terjang Moers telah dibuktikan dalam menumbuhkan merek AMG dan telah memberi keuntungan yang signifikan sebagai divisi kerja Mercedes. Kemungkinan juga hubungan antara Mercedes dan Aston akan tumbuh lebih kuat di mana pabrikan Inggris berusia 107 tahun itu menggunakan mesin AMG V8 di beberapa mobilnya dalam beberapa tahun terakhir.




(rip/din)

Hide Ads